Latar Belakang:
COVID-19 pertama kali ditemukan pada akhir Desember 2019 di Wuhan, Provinsi Hubei, China. SARS-CoV-2 menginfeksi sel target dengan berikatan pada membran sel angiotensin converting enzyme-2 (ACE-2) yang difasilitasi oleh protein S priming yaitu transmembrane serine protease type II (TMPRSS2). Ekspresi reseptor ACE-2 dan TMPRSS2 pada plasenta dapat meningkatkan kerentanan dan memungkinkan infeksi SARS-CoV-2 pada janin.
Metode:
Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional dari bulan November 2020 sampai Mei 2021 di RSUD Dr. Moewardi Surakarta, Indonesia. Penelitian ini melibatkan 48 subjek yang dibagi menjadi dua grup yaitu 24 subjek grup preeklamsia (PE) dengan COVID-19 dan 24 subjek grup non-preeklamsia (non-PE) dengan COVID-19. Tingkat ekspresi reseptor ACE-2 ditentukan dengan pemeriksaan imunohistokimia. Uji chi square digunakan untuk mengetahui hubungan ekspresi reseptor ACE-2 pada PE COVID-19 dan non-PE COVID-19.
Hasil:
Analisa bivariat menunjukkan perbedaan ekspresi reseptor ACE-2 yang signifikan antara grup PE COVID-19 dan grup non-PE COVID-19 (nilai p = 0,030). Uji chi square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara ekspresi reseptor ACE-2 terhadap PE COVID-19 (nilai p = 0,020) dengan risiko relatif sebesar 2,2 (IK=95%: 1,14 - 4,38). Analisa bivariat  menilai hubungan transmisi vertikal terhadap ekspresi reseptor ACE-2 baik pada grup PE-COVID-19 maupun grup non-PE-COVID-19, keduanya menunjukkan hasil tidak ada hubungan (nilai p = 1,000).
Kesimpulan:
Ekspresi reseptor ACE-2 pada ibu hamil terinfeksi SARS-CoV-2 dengan preeklamsia lebih tinggi dibandingkan tidak preeklamsia. Tidak terdapat hubungan antara transmisi vertikal ke bayi dan ekspresi reseptor ACE-2.

Kata Kunci: Ekspresi Reseptor ACE-2, COVID-19, preeklamsia, transmisi vertikal