×
Penelitian ini mendeskripsikan dan mengkaji permasalahan mengenai 2 hal. Pertama mengenai implementasi inovasi Anak Lantip pada masa pandemi di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Wonogiri dan yang kedua mengenai hambatan dalam berjalannya inovasi Anak Lantip pada masa pandemi di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Wonogiri. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian empiris dengan sumber data hasil wawancara dan observasi. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan permohonan Anak Lantip pada masa pandemi, hal ini disebabkan dari pihak faskes yang membatasi interaksi dengan pasien akibat tingginya angka positif covid di Kabupaten Wonogiri khususnya pada tahun 2021. Sesuai dengan Teori Edward III (1980) terdapat empat indikator yang digunakan sebagai tolak ukur penelitian ini. Indikator tersebut berupa komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sudah memenuhi 4 indikator dalam implementasi inovasi Anak Lantip. Dalam upaya mencegah adanya penurunan kualitas pelayanan pada masa pandemi, maka diperlukan adanya perubahan SOP (standard operating procedures) ketika masa pandemi. Lalu terdapat 3 hambatan yang mempengaruhi Anak Lantip pada masa pandemi diantaranya, pihak faskes membatasi interaksi dengan pihak luar, kesadaran masyarakat yang rendah dalam mengurus dokumen kependudukan dan pemohon kurang melampirkan berkas persyaratan. Pada prosesnya Anak Lantip terus berkembang dengan menambah kerjasama dengan faskes yang berada di Kabupaten Wonogiri maupun diluar Wonogiri. Sehingga capaian Anak Lantip dapat terus meningkat dan dijalankan dengan optimal. K