Penulis Utama : Karinka Lintang Ramadhani
NIM / NIP : D0218042
×

Film menjadi salah satu medium dari komunikasi massa. Melalui film realitas sosial yang terjadi di masyarakat dikonstruksi dan diproyeksikan. Film menggambarkan berbagai macam realitas, salah satunya adalah mengenai kekerasan seksual. Seperti film yang berjudul “2037 Two Zero Three Seven” yang mengangkat realitas tersebut. Melalui penelitian ini, peneliti ingin mempelajari bagaimana representasi praktik kekerasan seksual yang digambarkan dalam film 2037 Two Zero Three Seven.

Teori komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah muted group theory yang dikembangkan oleh Cheris Kramarae. Teori ini melihat bagaimana kelompok dominan berupaya untuk membungkam kelompok subordinat, dalam hal ini adalah perempuan. Serta teori feminisme radikal yang membahas persoalan perempuan pada kehidupan sosial yang bias gender, terutama tentang isu seksualitas, kekerasan, dan representasi kultural mengenai perempuan.

Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif dengan teknik analisis Semiotika model Roland Barthes. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan studi pustaka. Peneliti melakukan analisis terhadap simbol dan tanda melalui verbal dan audio-visual yang merepresentasikan praktik kekerasan seksual dengan tingkatan analisis denotasi, konotasi, dan juga mitos.

Temuan dari penelitian ini adalah terdapat simbol dan tanda dalam 9 korpus yang merepresentasikan praktik kekerasan seksual di film 2037 Two Zero Three Seven secara denotasi dan konotasi yaitu, 1 korpus kekerasan seksual secara verbal, 1 korpus pemerkosaan, 1 korpus konsekuensi secara fisik berupa kehamilan yang tidak diinginkan, 2 korpus konsekuensi secara psiskis berupa tonic immobility dan self-harm, dan juga 4 korpus konsekuensi sosial berupa mendapatkan ancaman, mendapatkan hukuman, victim blaming, dan stigmasasi. Mitos yang ditemukan adalah perempuan sebagai korban dari praktik kekerasan seksual yang mengalami pembungkaman karena masih mengakarnya budaya patriarki. Pembungkaman ini terjadi karena perbedaan bahasa, kontrol laki-laki, laki-laki sebagai gatekeeper, dan kurangnya kekuasaan perempuan.

×
Penulis Utama : Karinka Lintang Ramadhani
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : D0218042
Tahun : 2023
Judul : Analisis Semiotika Reprsentasi Praktik Kekerasan Seksual pada Film Korea Selatan 2037 Two Zero Three Seven
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. ISIP - 2023
Program Studi : S-1 Ilmu Komunikasi
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : Kata Kunci: Film, Analisis semiotika, Kekerasan Seksual
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Drs. Widyantoro, M.Si.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. ISIP
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.