×
Integrated Farming System merupakan pengelolaan pertanian terpadu sehingga terjadi integrasi antara sub sektor pertanian, perikanan dan peternakan, untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sumber daya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik petani, respon petani terhadap program Integrated Farming System, mengkaji hubungan antara karakteristik petani dengan respon petani terhadap program Integrated Farming System. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik survei. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) yaitu di Desa Kragan Kecamatan Gondangrejo. Metode pengambilan sampel ditentukan dengan teknik proportional random sampling yaitu 62 responden. Analisis data menggunakan analisis deskriptif , uji Rank Spearman dan Uji Mann-Whitney dengan IBM SPSS Statistic 25 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) karakteristik responden yaitu umur responden tergolong sangat tinggi, pendidikan formal tergolong sedang, pendidikan non formal petani tergolong sangat tinggi, luas lahan tergolong rendah, pendapatan petani tergolong rendah, pengalaman usahatani tergolong sangat tinggi , peran penyuluh pertanian dan peran ketua kelompok tani tergolong tinggi. (2) Respons petani terhadap program integrated farming system secara keseluruhan tergolong rendah, respons kognitif dan respon afektif tergolong sedang, dan respons konatif tergolong rendah. (3) Terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan formal, pendidikan nonformal, pendapatan, pengalaman usahatani, peran penyuluh pertanian, dan peran ketua kelompok tani dengan respons petani terhadap program Integrated Farming System. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara umur dan luas lahan dengan respons petani terhadap program Integrated Farming System.