×
Alasan yang mendasari dilakukannya penelitian ini ialah, penggunaan kata dalam Al-Qur’an sangat bervariasi dalam mengungkapkan makna senang dan bahagia. Salah satunya adalah kata faricha yang diasumsikan memiliki makna yang baik. Namun, di dalam Al-Qur’an ternyata kata faricha juga bermakna buruk. Atas dasar inilah, penelitian ini mengkaji makna kata faricha dalam Al-Qur’an ditinjau dari semantik kontekstual dan perubahan maknanya dalam Al-Qur’an berdasarkan kronologi turunnya surah Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersumber dari kata faricha dalam Al-Qur’an dengan metode pengumpulan data berupa metode dokumentasi beserta teknik turunannya. Metode analisis yang digunakan adalah metode distribusional dengan teknik bagi unsur langsung dan perluasan. Hasil penelitian diperoleh makna kontekstual diakronik kata faricha adalah; bangga dengan penyimpangan, bangga dengan hadiah, bahagia karena kemenangan bangsa Romawi, bangga dengan pengetahuan, senang atas rahmat, senang atas nikmat setelah kesengsaraan, bersenang-senang tanpa alasan yang benar, bangga dengan harta, bahagia karena angin yang baik bahagia atas Al-Qur’an dan Islam, puas dengan rezeki, puas dengan kehidupan dunia, bahagia atas Al-Qur’an, senang karena musuh tertimpa musibah, senang atas pemberian Allah, dan senang karena tidak pergi berperang. Bahagia memiliki konotasi makna baik, sedangkan makna bangga, dan puas memiliki konotasi makna buruk. Adapun senang dapat berkonotasi makna baik atau buruk. Pola perubahan makna kata faricha terjadi secara acak berulang. Bentuk pergeseran maknanya berupa perluasan, penyempitan perubahan total dan penghalusan makna. Terdapat beberapa kategori perubahan makna kata faricha yaitu, baik, netral, buruk, dunia-akhirat, panjang-pendek.