×
Permasalahan pada saat mitigasi bencana juga menjadi tantangan tersendiri karena paradigma kebencanaan yang kini bergeser dari yang tadinya hanya terbatas pada tanggap darurat saja kini telah fokus ke arah pengurangan risiko. Namun pada kenyataannya mitigasi bencana masih banyak mengalami kendala di lapangan, sehingga tujuan organisasi yang diharapkan terkadang tidak sesuai dengan hasil. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang dalam mitigasi bencana erupsi Gunung Merapi di Kabupaten Magelang serta untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi efektivitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskripstif. Dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan studi dokumentasi. Sedangkan dalam menganalisis data penelitian ini menggunakan model interaktif Miles & Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa, Efektivitas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Merapi di Kabupaten Magelang dapat dilihat dari ukuran efektivitas organisasi yang pertama yaitu pencapaian tujuan dimana BPBD Kabupaten Magelang telah melaksanakan proses pencapaian tujuan mitigasi tersebut dengan upaya-upaya berikut ini seperti pengenalan dan pemantauan risiko bencana, perencanaan partisipatif penanggulangan bencana, pengembangan budaya sadar bencana, upaya peningkatan komitmen terhadap pelaku penanggulangan bencana serta penerapan upaya fisik, non fisik, dan pengaturan penanggulangan bencana telah dilaksanakan oleh BPBD Kabupaten Magelang dengan berbagai program kegiatan. Ukuran yang kedua yaitu integrasi sudah dilaksanakan rapat internal maupun rapat koordinasi dengan pihak luar terkait, sosialisasi kepada masyarakat rutin setiap tahun, dan komunikasi baik melalui tatap muka maupun melalui sosial media yang ada. Dan ukuran terakhir yaitu adaptasi, yaitu dengan rapat percepatan, monitoring dan evaluasi serta mengajak masyarakat untuk berpartisipasi adalah bentuk strategi BPBD serta respon pegawai yang ditunjukkan dengan terjalinnya komunikasi antar pegawai maupun pihak luar, kerjasama dan menyadarkan masyarakat untuk ikut serta dalam mitigasi, maka BPBD Kabupaten Magelang sudah mampu beradaptasi dengan ketidaksesuaian lingkungan. Terdapat faktor yang mempengaruhi efektivitas oragnisasi yakni faktor pendorong dan faktor penghambat. Faktor pendorong yaitu pembagian wewenang, pemberian motivasi, peningkatan kualitas pegawai, dan SOP yang digunakan. Sementara untuk faktor penghambatnya yaitu kekurangan pegawai dan peralatan dan masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam hal mitigasi bencana terutama anak remaja.