Penulis Utama : M. Iqbal Firmansyah
NIM / NIP : H0217042
×

Kacang tanah merupakan komoditas penting di Indonesia dengan kebutuhan yang meningkat hingga diprediksi mencapai 723.796 ton pada tahun 2021, tetapi pasokan dalam negeri tidak dapat memenuhi angka kebutuhan tersebut dikarenakan prduksi yang menurun dari 638.896 ton pada tahun 2014 menjadi 512.198 ton pada tahun 2018. Pasokan yang menurun dikarenakan banyak faktor salah satunya lahan yang kurang subur. Tanah Ultisols dapat termasuk lahan kurang subur karena tanah asam dan memiliki kadar Al-dd yang tinggi. Pengapuran merupakan salah satu cara untuk menetralkan Al-dd pada tanah asam, namun apabila menggunakan kapur secara kontinyu tanah akan merusak sifat fisika dan kimia tanah sehingga harus dicari alternatif berupa bahan organik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari bahan organik yang mendekati kemampuan kapur dalam netralisasi Al-dd dan menguji hasil kontras dengan kacang tanah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Perlakuan pada penelitian ini berupa pemberian ameliorant faktor tunggal penetralisir Al-dd dengan 12 aras. Perlakuan terdiri dari T0 (kontrol), T1 (kalsit 100%), T2 (dolomit 100%), T3 (kompos jerami padi 100%), T4 (kotoran sapi kering 100%), T5 (dolomit 50% + kompos jerami padi 50%), T6 (dolomit 50% + kotoran sapi kering 50%), T7 (kompos jerami padi 50% + kotoran sapi kering 50%), T8 (dolomit 25% + kompos jerami padi 75%), T9 (dolomit 25% + kotoran sapi kering 75%), T10 (dolomit 25% + kompos jerami padi 25% + kotoran sapi kering 25% + pupuk   NPK 25%), dan T11 (kompos jerami padi 30% + kotoran sapi kering 30% + pupuk NPK 30%). Tiap perlakuan terdapat 3 ulangan. Penelitian ini terdiri atas 2 tahap, yaitu tahap inkubasi yang dilakukan dalam waktu 8 minggu dengan parameter pH tanah, Al-dd dan P-tersedia, lalu tahap penanaman kacang tanah dalam waktu 5 minggu dengan parameter tinggi, berat segar brangkasan, berat kering brangkasan, jumlah nodul, berat nodul, dan hara NPK total serta serapan. Data parameter dianalisis menggunakan Analysis of Variance tingkat kepercayaan 95%, diikuti oleh Duncan's Multiple Range Test (DMRT) dengan perangkat lunak IBM SPSS Statistics 25.

Hasil menunjukkan bahwa pada tahap 1 nilai Al-dd berkisar antara 0,24 cmol(+)/Kg hingga 9,94 cmol(+)/Kg dengan penurunan paling tinggi pada perlakuan 100% kalsit dan 100% dolomit. Menurunnya Al-dd menyebabkan peningkatan pH tanah hingga 7,2 serta P-tersedia hingga 14,99 ppm. Hasil tahap 2 menunjukkan berat brangkasan segar dan kering paling besar pada perlakuan dolomit 25% + kompos jerami padi 25% + kotoran sapi 25% + pupuk NPK 25% dengan berat 11,37 g dan 10,02 g. Jumlah nodul terbanyak diperoleh perlakuan kompos jerami 50% + kotoran sapi 50% dengan jumlah 14,33 nodul dan dolomit 25% + kompos jerami padi 75% dengan jumlah 11,33 nodul. Berat nodul terbesar diperoleh perlakuan kompos jerami padi 50% + kotoran sapi kering 50% dengan berat 0,25 g dan dolomit 25% + kompos jerami padi 75% dengan berat 0,24 g. Kadar hara nitrogen total pada seluruh perlakuan tidak berbeda nyata seluruhnya. Kadar serapan hara nitrogen tertinggi pada perlakuan dolomit 25% + kompos jerami padi 25% + kotoran sapi kering 25% + pupuk NPK 25% dengan kadar 3,03 mg/tanaman. Kadar hara fosfor total tertinggi pada perlakuan dolomit 25% + kompos jerami padi 75% dengan kadar 0,51%. Kadar serapan fosfor tertinggi pada perlakuan dolomit 25% + kompos jerami padi 25% + kotoran sapi kering 25% + pupuk NPK 25% dengan kadar 4,57 mg/tanaman. Kadar hara kalium total tertinggi pada perlakuan dolomit 25% + kompos jerami padi 25% + kotoran sapi kering 25% + pupuk NPK 25% dengan kadar 0,45%. Kadar serapan hara kalium pada seluruh perlakuan tidak berbeda nyata seluruhnya. Pemberian perlakuan kalsit 100% dan dolomit 100% memberikan hasil paling tinggi terhadap penurunan Al-dd serta peningkatan pH tanah dan P-tersedia tanah, akan tetapi pemberian perlakuan ini tidak dapat menghasilkan pertumbuhan dan nodulasi kacang tanah yang lebih baik dibandingkan perlakuan yang lain karena kapur hanya dapat mensuplai hara Ca atau Mg pada kacang tanah. Pertumbuhan dan nodulasi kacang tanah paling optimal diperoleh pada perlakuan dolomit 25% + kompos jerami padi 25% + kotoran sapi kering 25% + pupuk   NPK 25% dan jumlah bintil serta berat bintil diperoleh perlakuan kompos jerami padi 50% + kotoran sapi kering 50% dan dolomit 25% + kompos jerami 75%. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh perlakuan kapur dan bahan organik terhadap pertumbuhan kacang tanah hingga fase generatif.

×
Penulis Utama : M. Iqbal Firmansyah
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : H0217042
Tahun : 2022
Judul : Tingkat Al-dd dan Nodulasi Akar Kacang Tanah pada Ultisols Bogor dengan Aplikasi Proporsi Kapur dan Bahan Organik
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. Pertanian - 2022
Program Studi : S-1 Ilmu Tanah
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : al-dd, bahan organik, kacang tanah, kapur, ultisols
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : https://doi.org/10.15243/jdmlm.2024.112.5429
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Agr. Sc. Ir. Vita Ratri Cahyani, M.P.
2. Hery Widijanto, S.P., M.P.
Penguji : 1. Dr. Ir. Widyatmani Sih Dewi, M.P.
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Pertanian
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.