Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bentuk risiko fisik, sosial, dan psikis yang ditimbulkan dari dampak pencemaran Sungai Jenes; (2) Bentuk partisipasi yang dilakukan oleh stakeholders dalam pengelolaan dampak pencemaran yang terjadi di Sungai Jenes. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Sumber data yang digunakan untuk menyusun penelitian ini adalah kata-kata dari informan, perilaku informan, dan dokumen yang tersedia. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dengan 7 informan yang berasal dari staff Dinas Linkungan Hidup Kota Surakarta, kepala Badan Penganggulangan Bencana Daerah Kota Surakarta, prakarya Sungai Bengawan Solo, staff Forum Pengembang Kampoeng Batik Laweyan, ketua Siaga Bencana Berbasis Masyarakat, dan masyarakat Laweyan. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung, wawancara mendalam (in depth interview), dan dokumentasi. Validitas data diuji dengan menggunakan teknik triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan merupakan teknik analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat di sempadan Sungai Jenes merupakan masyarakat berisiko karena bersinggungan dengan wilayah industri yang rentan akan risiko fisik dengan adanya bencana alam, penyakit endemik; risiko sosial yang ditandai dengan lunturnya interaksi sosial dan munculnya konfik di masyarakat; dan risiko psikis seperti rasa stress yang berkepanjangan. Partisipasi yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup, Balai Besar Wilayah Sungai, Siaga Bencana Berbasis Masyarakat, Forum Pengembang Kampoeng Batik Laweyan, dan Masyarakat dalam pengelolaan dampak pencemaran Sungai Jenes telah dianalisis dengan menggunakan konsep fungsi dan disfungsi  menunjukan bahwa alur pengelolaan sudah berjalan sesuai harapan, namun belum mampu memberikan solusi terhadap permasalahan pencemaran Sungai Jenes karena masih banyaknya disfungsi yang terjadi pada masing-masing sistem lembaga. Dengan demikian, suatu upaya yang dilakukan melalui struktur fungsional tersebut harus terus berjalan untuk menjembatani kepentingan dan kerjasama antara stakheholders primer dan sekunder dalam pengelolaan pencemaran Sungai Jenes.