Pendederan ikan adalah salah satu tahapan dalam budidaya ikan dimana benih ikan yang masih kecil dipelihara hingga siap ditebar di kolam pembesaran. Kegiatan ini membutuhkan waktu relatif cepat untuk panen benih ikan siap tebar. Ikan nila merupakan jenis ikan konsumsi yang mudah dibudidayakan. Kegiatan pendederan nila banyak dilakukan penduduk di Desa Menayu karena hampir 80?rmatapencaharian dibidang perikanan. Petani di Desa Menayu sudah melakukan usaha pendederan secara turun-temurun. Usaha pendederan nila di Desa Menayu menjadi penyumbang penyediaan benih nila siap tebar di Kabupaten Magelang dan sekitarnya. Potensi yang dimiliki harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar usaha terus berkembang. Kegiatan usaha pendederan nila diperlukan analisis strategi pengembangan usaha sebagai bahan pertimbangan dan perbaikan dalam keberjalan usaha sehingga mendapatkan keuntungan yang memuaskan. Maka strategi pengembangan usaha pendederan nila di Desa Menayu Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang perlu dilakukan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan, pendapatan, mengetahui faktor internal dan faktor eksternal, menyusun alternatif strategi pengembangan, dan menentukan prioritas strategi yang sesuai untuk mengembangkan pendederan nila di Desa Menayu. Metode dasar penelitian adalah metode dekriptif analitis. Metode penentuan lokasi adalah purposive. Metode penentuan responden analisis usaha adalah proportional random sampling dan untuk analisis strategi secara purposive menggunakan key informan. Metode analisis yang digunakan adalah (1) analisis biaya, penerimaan, pendapatan (2) Matriks IFE dan EFE (3) Matriks Grand Strategy dan SWOT (4) Matriks QSP.
Hasil penelitian menunjukan rata-rata biaya total yang dikeluarkan pendederan nila di Desa Menayu dalam sekali produksi adalah Rp2.604.462. Penerimaan Rp4.077.633,00. Pendapatan Rp1.473.171,00. Faktor internal dalam usaha pendederan yang menjadi kekuatan utama adalah kekuatan pada petani yang memiliki ketrampilan yang baik dalam hal teknik budidaya dan  yang menjadi kelemahan utama modal usaha pendederan nila yang terbatas. Faktor eksternal yan terdiri  dari peluang utama dalam kegiatan usaha adalah permintaan benih nila yang cenderung meningkat dan yang menjadi ancaman utama adalah perubahan cuaca yang tidak menentu. Posisi usaha pendederan nila di Desa Menayu berada di kuadran 1, sehingga alternatif strategi pada yang dipilih berupa pengembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk, integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal, dan diversifikasi terkait. Alternatif strategi dalam matriks SWOT sesuai dengan posisi kuadran 1, yaitu menerapkan strategi SO (Strength-Opportunities). Terdapat 4 alternatif strategi yaitu memaksimalkan pemanfaatan sumberdaya alam yang tersedia guna meningkatkan produksi, meningkatkan kualitas benih untuk menjaga kepercayaan konsumen, meningkatkan hubungan kerjasama dengan tengkulak benih, meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan petani dengan program pelatihan. Prioritas strategi untuk pengembangan usaha pendederan nila di Desa Menayu adalah memaksimalkan pemanfaatan sumberdaya alam yang tersedia guna meningkatkan produksi. Prioritas strategi terpilih diharapkan dapat diterapkan dan dijalankan petani pendeder nila di Desa Menayu. Petani juga diharapkan dapat melakukan pendederan dengan cara tebar padat, membuat saluran air dan menambah wawasan, informasi mengenai perkembangan usaha pendederan, dan membuat pakan secara mandiri.