×
Zalsah Naputho Gambua. H0419101. Pemberdayaan Masyarakat Perkotaan melalui Program Urban Farming (Studi Kasus Kelompok Tani Pemuda Tangguh Kelurahan Banyuanyar Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta). Penelitian ini di bawah bimbingan Dr. Ir. Sugihardjo, M.S. dan Dr. Suminah, M.Si. Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Alih fungsi lahan pertanian di Surakarta menyebabkan menurunnya ketersediaan bahan pangan dan banyaknya kawasan kumuh akibat pembangunan. Kegiatan pemberdayaan masyarakat tidak terlepas dari berbagai masalah seperti kesibukkan masyarakat dengan pekerjaan pokok mereka, kemampuan bertani yang masih kurang. Banyaknya aktor yang berperan belum mampu menggerakan masyarakat secara kontinyu.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis tahapan pemberdayaan masyarakat perkotaan melalui program urban farming pada kelompok tani Pemuda Tangguh. (2) Mengetahui dan menganalisis aktor yang terlibat dalam pemberdayaan masyarakat perkotaan melalui program urban farming pada kelompok tani Pemuda Tangguh. Metode dasar penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis deskriptif. Pemilihan lokasi dengan cara purposive di Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta. Penentuan informan menggunakan purposive sampling dan snowball sampling. Teknik pengumpulan data melalui in depth interview dengan kuesioner tertutup, observasi, dan pengkajian dokumen dan arsip. Analisis data menggunakan analisis interaktif Miles and Huberman dan analisis MACTOR. Validitas data dengan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tahapan pemberdayaan masyarakat perkotaan melalui program urban farming pada kelompok tani Pemuda Tangguh melalui 3 tahapan yakni tahap penyadaran meliputi kegiatan pertemuan, sosialisasi program, dan kerja bakti. Tahap pengkapasitasan meliputi pengkapasitasan manusia (penyuluhan dan pelatihan), pengkapasitasan organisasi (pembentukan kelompok tani, pembentukan kelompok UMKM, dan kelompok wisata edukasi pertanian), pengkapasitasan sistem nilai (mengedepankan nilai sosial, nilai ekonomi, dan nilai lingkungan). Tahap pendayaan meliputi pemberian daya (dukungan modal bantuan), pemberian akses (mengikutsertakan kelompok tani dalam berbagai kegiatan dan event-event), dan pemberian peluang (menjalin kerjasama dengan berbagai pihak). (2) Berdasarkan hasil analisis aktor melalui MACTOR aktor yang mempunyai tingkat pengaruh tinggi dan ketergantungan rendah yaitu Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Surakarta. Aktor yang mempunyai pengaruh tinggi dan ketergantungan tinggi yaitu Ketua kelompok tani, Pembina kelompok tani, PPL Banyuanyar, Kelurahan Banyuanyar, Perguruan Tinggi UNS, Anggota kelompok tani, LPMK Banyuanyar. Aktor yang mempunyai pengaruh yang rendah dan tingkat ketergantungan tinggi yaitu masyarakat. Aktor yang mempunyai pengaruh dan ketergantungan rendah yaitu CSR Perhutani, LSM Gita Pertiwi, Puskesmas Banyuanyar, Penjamin Mutu Organik (PAMOR), Aliansi Organis Indonesia (AOI).