×
Daging sebagai salah satu produk utama yang dihasilkan dari usaha pemeliharaan sapi potong yang memiliki kontribusi besar dalam memenuhi kebutuhan daging sebagai pangan hewani. Usaha pemeliharaan sapi potong dipilih sebagai langkah dalam memenuhi kebutuhan akan pangan hewani juga dapat dijadikan sebagai usaha untuk menambah pemasukan perekonomian keluarga. Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan tugas akhir ini untuk mengetahui manajemen pemeliharaan sapi potong dan menilai kelayakan usaha pada peternakan sapi potong. Metode yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir yaitu dengan melakukan observasi, wawancara dan studi pustaka. Hasil yang didpatkan menunjukan bahwa sapi potong jenis Simmental, Limousin dan Arbeden Angus dengan pemeliharaan menggunakan kandang tipe individu dan model head to head untuk memudahkan dalam kegiatan pemberian pakan serta kebersihan kandang. Manajemen kesehatan di peternakan ini belum diterapkan dengan baik seperti kegiatan biosekuriti yang dilakukan belum maksimal terhadap pengendalian penyakit dari usaha yang dijalankan sehingga akan bepengaruh pada produktivitas ternak yang kurang optimal. Jenis pakan yang diberikan peternakan ini berupa jerami padi, rumput gajah, ampas tahu, bekatul, white brand, garam dan premik. Pertambahan Bobot Badan Harian 1,28 kg, Feed Conversion Ratio (FCR) 10,44 kg, Feed Cost Per Gain (FC/G) Rp. 24,464,00 dan Effisiensi Pakan 9,5 %. Limbah feses dan urine di peternakan ini belum ditangani dengan baik. Benefit Cost Ratio (BCR) yang diperoleh dari kegiatan tugas akhir 1,03, Break Even Point Rp. 971,445.533, Break Even Point (Unit) 46, Payback Periodof Credit (PPC) 1,1 tahun dan Return Of Invesmen (ROI) 2,85%. Kesimpulan dari kegiatan tugas akhir menunjukan manajemen pemeliharaan sudah baik dengan tercapainya produktivitas akan tetapi kegiatan manajemen kesehatan sebaiknya lebih ditingkatkan lagi.