Turbin vortex merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan energi 
mekanis dari pusaran air untuk menggerakkan generator yang kemudian akan 
dikonversi menjadi energi listrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 
pengaruh penerapan konsep double entry inlet pada turbin vortex terhadap torsi, 
daya dan efisiensi yang dihasilkan. Sebuah pemodelan dilakukan untuk mengetahui 
visualisasi fenomena yang terjadi pada turbin vortex. Computational Fluid 
Dynamics (CFD) adalah suatu pemecahan permasalahan terkait aliran fluida 
menggunakan bantuan komputer. Ansys adalah salah satu software untuk 
melakukan pemodelam numerik menggunakan komputer. Salah satu fitur yang 
digunakan software Ansys untuk melakukan pemodelan fluida pada penelitian ini 
yaitu Ansys fluent yang digunakan untuk mengetahui kecepatan air dan pola aliran 
yang terjadi didalam basin turbin vortex. Pemodelan pada penelitian ini 
menggunakan variabel jumlah inlet dan debit air. Hasil simulasi menunjukkan 
bahwa penerapan konsep double entry inlet memiliki kinerja yang lebih baik 
daripada penggunaan single entry inlet. Hal ini ditunjukkan pada debit air 0,01157 
m3
/s dimana penggunaan double entry inlet menghasilkan torsi sebesar 1,42 Nm, 
daya efektif sebesar 21,35 watt dan efisiensi sebesar 44,86%, sedangkan 
penggunaan single entry inlet hanya menghasilkan torsi sebesar 1,10 Nm, daya 
efektif sebesar 16,51 watt dan efisiensi sebesar 34,69%. Hasil penelitian ini 
dipengaruhi beberapa faktor yaitu karakteristik aliran air, kondisi eksperimental dan 
perbedaan aliran massa yang mengalir. Penemuan tersebut menyatakan bahwa
penggunaan double entry inlet menghasilkan torsi, daya dan efisiensi yang lebih 
baik daripada single entry inlet.