Baterai merupakan sumber energi untuk menggerakan pengoperasian motor kendaraan listrik. Ada banyak jenis baterai yang digunakan sebagai sumber energi kendaraan listrik, salah satunya adalah baterai NMC (Nickel Manganese Cobalt) yang merupakan salah satu dari jenis baterai lithium. Pada proses charging akan menghasilkan panas yang disebabkan arus yang mengalir ke baterai. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara panas yang dihasilkan akibat variasi c-rate yang diaplikasikan pada baterai NMC untuk performa fast charging dengan pemberian sistem pendingin aktif termoelektrik. Charging dilakukan dengan metode CC dan CC-CV guna menganalisis pengaruh baterai dengan meningkatkan arus charging untuk sistem pengisian baterai yang lebih cepat. Chamber dirancang untuk memaksimalkan sistem pendinginan dengan memperhatikan peletakan komponen peltier sebagai komponen pendingin aktif. Hasil dari penelitian yang dilakukan yaitu nilai temperatur pada baterai meningkat saat variasi c-rate semakin tinggi. Dengan pendingin ini suhu rata-rata charging dengan metode CC variasi 0.3C turun sebesar 12.31%, variasi 0.46C turun 1.19%, dan variasi 0.6C turun 11.9%. Sedangkan metode CC-CV variasi 0.3C turun sebesar 11.8%, variasi 0.46C turun 5.6%, variasi 0.6C turun 13.08%. dan variasi 1C memiliki nilai yang mirip. Sistem pendingin ini mampu menurunkan suhu variasi 1C hingga selesai dan memaksimalkan kapasitas baterai.