Persepsi masyarakat terkait perbankan yang merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki pelayanan jasa, harus dapat memberikan pelayanan berkualitas terhadap nasabah-nasabahnya supaya dapat bersaing pada keadaan yang signifikan, kompetitif, dan dinamis. Hal ini tentu membutuhkan aktivitas pengelolaan terkait pelayanan pada pihak perbankan, supaya pelayanan tersebut memberikan kepuasan terhadap nasabah, sehingga mampu meningkatkan nasabahnya. BRI memberikan pelayanan terbaik pada aktivitas fisik dan aktivitas nonfisik. Salah satu aktivitas nonfisik BRI adalah peluncuran aplikasi BRImo untuk memudahkan nasabah dalam bertransaksi. Pengguna BRImo di Unit Takeran terus mengalami peningkatan dikarenakan penggunaan strategi Cross-Selling. Berdasarkan hal itu, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap strategi Cross-Selling, kendala penggunaan strategi Cross-Selling, dan pengaruhnya terhadap pengguna BRImo di PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Takeran.

Penelitian ini menggunakan desain survei. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa observasi, penyebaran kuesioner, dan dokumentasi. Objek dalam penelitian ini adalah nasabah dari BRI Unit Takeran. Adapun metode pembahasan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian, strategi Cross-Selling dilakukan dengan bentuk bantuan penjualan produk dari Frontliner kepada nasabah. Pihak PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Takeran menjabarkan bahwa strategi Cross-Selling itu melakukan penjualan, adapun orang yang berhadapan langsung dengan nasabah adalah Customer Service dan Teller.

Kemudian, di dalam menerapkan strategi Cross Selling ini mempunyai kendala seperti masyarakat kurang dalam mengetahui aplikasi BRImo, adanya rasa takut dalam menggunakan uang digital dan beberapa handphone nasabah masih kurang support dalam menggunakan aplikasi BRImo. Terakhir, pengoptimalisasian dalam meningkatkan strategi Cross Selling dalam pengguna BRImo adalah Meningkatkan pengetahuan Frontliner terkait produk BRImo yang ada di BRI, Memberikan pembagian tugas dengan jelas untuk masing-masing Frontliner, Memberikan pengetahuan tentang pelayanan komplain nasabah terkait produk BRImo, Mengoptimalkan media sosial untuk mengenalkan produk BRImo pada nasabah dan Melakukan pemasaran BRImo kepada nasabah lama. Lalu saran untuk peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan metode pendekatan, evaluasi kinerja Frontliner dan meningkatkan kepercayaan menggunakan BRImo.