×
Kota Yogyakarta dan sekitarnya hingga saat ini masih dikembangkan penanganan dan pengelolaan sampah. Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Sleman memiliki tempat pembuangan akhir yang sama yakni Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan yang ditangani secara langsung oleh pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Permasalahan ini muncul akibat adanya kelebihan muatan atau overload pada tempat pembuangan akhir tersebut, sehingga memiliki efek buruk terhadap lingkungan masyarakat yang tinggal disekitarnya. Puncak permasalahan ini ada pada konflik yang terjadi antara masyarakat yang tinggal disekitar TPA dengan pemerintah yang menjadi pengelola. Dimana konflik ini menyebabkan terjadinya penutupan akses menuju TPA, sehingga penumpukan sampah terjadi di berbagai tempat. Dalam penelitian ini memiliki fokus pada bagaimana konflik antara masyarakat sekitar TPA dengan pemerintah pengelola bisa terjadi. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Dalam proses pengumpulan data peneliti menggunakan teknik wawancara dengan teknik purposive sampling juga observasi dan dokumentasi untuk memperkuat hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan teori Konflik yang dikembangan oleh Lewis Alfred Coser sebagai acuan analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan temuan adanya dua jenis konflik yang terjadisecara bersamaan dalam konflik sosial masyarakat Desa Sitimulyo dalam permasalahan pengelolaan sampah di TPA yakni konflik Realistis dan Non Realistis, dimana konflik ini berasal dari adanya rasa kecewa dari masyarakat terhadap kebijakan pemerintah tentang TPA Piyungan. Selain itu konflik tersebut juga berkontribusi secara positif kepada kedua belah pihak dimana masyarakat Desa Sitimulyo dan Pemerintah Provinsi memiliki tingkat solidaritas yang lebih tinggi setelah terjadi konflik. Penyelesaian konflik Tersebut dilakukan dengan cara melakukan kesepakatan antara masyarakat yang tinggal di sekitar TPA Piyungan dengan pemerintah yang mencegah terjadinya konflik lebih dalam lagi. Penyelesaian konflik tersebut dalam teori Lewis Coser disebut dengan katup penyelamat.