Penulis Utama : Eko Mindarsih
NIM / NIP : T642008002
×

Tujuan penelitian ini untuk menentukan indikator-indikator variabel laten, menganalisis pengaruh modal sosial, persepsi ibu hamil, pemberdayaan ibu hamil baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap perilaku pencegahan primer stunting. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Kulon Progo, pengambilan sampel secara proportional random sampling. Pertimbangan penentuan lokasi penelitian adalah tingginya angka stunting  di Kulon Progo paling tinggi di Provinsi DIY. Tingginya faktor resiko stunting dilihat dari angka kemiskinan, tingginya angka BBLR, kenaikan persentasi ibu hamil dengan anemia, dan  Kurang Energi Kronis (KEK). Penelitian ini bersifat eksplanatory, yaitu menjelaskan berbagai hubungan  mengenai suatu fenomena interaksi sosial masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif, menggunakan pendekatan survei, dengan menggunakan angket atau kuesioner sebagai alat pengumpul datanya. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil tahun 2021yang berada di wilayah Kabupaten Kulon Progo sejumlah 220 ibu hamil. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis Structural Equation Modelling (SEM) pogram Lisrel 8.80.

Hasil penelitian menunjukkan mayoritas ibu hamil adalah pada umur reproduktif dan aman untuk hamil yaitu berumur >20-35 tahun (80,4%). Karakteristik berdasarkan pendidikan  paling banyak adalah SMA 149 (67,7%). Pekerjaan paling banyak adalah bekerja sebagai IRT sebanyak 91 (44,4%). Berdasarkan pendapatan mayoritas berpenghasilan ?Rp.1.805.000,- di bawah UMR Kabupaten Kulon Progo tahun 2021 sebesar 154 (70%). Paling banyak tinggal bersama suami sebesar 172 (78,2%). Ibu hamil berdasar paritas terbanyak adalah multigravida sebesar 114 (45,9%). Umur kehamilan paling banyak adalah trimester 2 sebesar 127 (57,7%). Pada sumber informasi tertinggi berasal dari media sosial sebesar 97 (44,1%). Analisis diskriptif variabel modal sosial yang meliputi bonding, bridging, linking dan komunikasi dalam kategori cukup baik. Skor 102,4-113,0 sejumlah 119 responden (54,09%). Indikator modal sosial bonding paling banyak dalam kategori sangat baik 83 (37,7%). Bridging mayoritas cukup baik 136 (61,8%). Linking paling banyak dalam kategori cukup baik 72 (32,3%). Modal sosial komunikasi tertinggi dalam kategori cukup baik 101 (45,9%). Pada variabel persepsi ibu hamil yang meliputi penyerapan, pemahaman dan evaluasi dalam kategori cukup baik 76 (34,5%). Indikator penyerapan tertinggi dalam kategori baik 74 (33,6). Indikator pemahaman paling banyak kategori cukup baik 81 (36,8%). Indikator evaluasi dalam kategori sangat baik 71 (32,3%). Variabel pemberdayaan ibu hamil yang meliputi input, perencanaan, implementasi, monitoring, output mayoritas dalam kategori baik 90 (49,9%). Indikator input dalam kategari baik 68 (30,9%). Indikator perencanaan dalam kategari kurang baik 104 (47,35). Indikator implementasi mayoritas dalam kategori baik 85 (38,6%). Monitoring dalam kategori baik 86 (39,1%). Output mayoritas sangat baik 112 (50,9%). Variabel perilaku ayoritas dalam kategori cukup baik 87 (39,5%). Indikator kunjungan ANC mayoritas baik 104 (47,3%). Pada konsumsi makanan bergizi kategori baik 94 (42,7%). Pada cara konsumsi TTD kategori sangat baik 79 (35,9%). Kelas ibu hamil kategori cukup baik 63 (28,6%).

Hasil analisis SEM menunjukkan model struktural antara variabel modal sosial terhadap persepsi ibu hamil. Nilai t-value = 4,60 ? 1,96 dan ? 0,41 > 0,05. Pengaruh langsung variabel modal sosial terhadap variabel persepsi ibu hamil sebesar 0,41. Pengaruh variabel persepsi terhadap perilaku ibu, nilai t-value = 2,96 ? 1,96 dengan ? 0,35> 0,05. Pengaruh langsung variabel persepsi terhadap variabel perilaku  ibu hamil sebesar 0,35. Pengaruh variabel modal sosial terhadap perilaku ibu hamil t-value = 2,22 ? 1,96 yang artinya berpengaruh positif dan signifikan dengan ? 0,26 > 0.05. Pengaruh langsung variabel modal sosial terhadap variabel perilaku ibu hamil sebesar 0,22. Pengaruh modal sosial terhadap pemberdayaan ibu hamil nilai t-value = 3,20 ? 1,96 yang artinya berpengaruh positif dan signifikan dengan ? 0,27 > 0.05. Pengaruh langsung 0,27. Pengaruh pemberdayaan terhadap persepsi ibu hamil t-value = 3,19? 1,96 dengan ? 0,29>0.05. Pengaruh langsung variabel pemberdayaan terhadap variabel persepsi ibu hamil sebesar 0,29. Pemberdayaan terhadap perilaku ibu hamil t-value = 3,68 ? 1,96 dengan ? 0,40>0,05. Pengaruh langsung sebesar 0,40. Pengaruh pemberdayaan ibu hamil terhadap perilaku ibu hamil sebesar 0,50 dimana pengaruh langsung (? = 0,40) lebih besar dari pada pengaruh tidak langsung (? = 0,10). Karena  pengaruh  langsung > pengaruh  tidak  langsung,  maka  dapat disimpulkan variabel persepsi bukan variabel intervening antara pengaruh variabel pemberdayaan ibu hamil  terhadap perilaku ibu hamil. Pada pengaruh modal sosial terhadap perilaku ibu dengan nilai t-value = 2,26 ? 1,96, yang artinya berpengaruh positif dan signifikan dengan ? 0,16. Pengaruh total variabel modal sosial terhadap perilaku ibu hamil sebesar 0,33 dimana pengaruh langsung (? = 0,22) lebih besar dari pada pengaruh tidak langsung (? = 0,11). Karena  pengaruh  langsung > pengaruh  tidak  langsung,  maka  dapat disimpulkan variabel pemberdayaan ibu hamil bukan variabel intervening antara pengaruh variabel modal sosial  terhadap perilaku ibu hamil. Modal sosial terhadap perilaku ibu hamil dengan nilai t-value = 2,26 ? 1,96 yang artinya berpengaruh positif dan signifikan dengan ? 0,22>0,05. Pengaruh total variabel modal sosial terhadap perilaku ibu hamil sebesar 0,36 dimana pengaruh langsung (? = 0,22) lebih besar dari pada pengaruh tidak langsung (? = 0,11). Karena  pengaruh  langsung > pengaruh  tidak  langsung,  maka  dapat disimpulkan variabel persepsi ibu hamil bukan variabel intervening antara pengaruh variabel modal sosial  terhadap perilaku ibu hamil. Hasil analisis model struktural menunjukkan bahwa model hipotesis memenuhi syarat kesesuaian model  (goodness of fit) dengan nilai chi-square = 1,090l, RMSEA=0,014, p-value=0,070, NFI=0,930, CFI=0,950, IFI=0,950, RFI=0,910, GFI = 0,960, AGFI = 0,970, PGFI=0,950.

Rumusan model yang dikembangkan berdasarkan hasil penelitian adalah melalui pengoptimalan dan penguatan modal sosial, pemberdayaan dan peningkatan persepsi agar terjadi perubahan perilaku ibu hamil, serta membangun kesadaran seluruh lapisan masyarakat dalam upaya pencegahan stunting. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan mengoptimalkan peran suami, orang tua, keluarga, tetangga/teman dan para tokoh agama dan tokoh masyarakat. Peran suami dan keluarga dapat dioptimalkan dengan meningkatkan bonding dan menciptakan ikatan emosional yang kuat untuk ibu hamil dan seluruh anggota keluarganya. Sedangkan peningkatan persepsi dapat dilakukan dengan berinteraksi dengan anggota masyarakat lain dilingkungan ibu hamil tinggal.  Selain mengoptimalkan pemberdayaan ibu hamil di masyarakat, upaya pencegahan primer stunting dapat dilakukan di pertemuan organisasi kemasyarakatan. Upaya tersebut dengan melaksanakan pelatihan, penyuluhan tentang pencegahan stunting oleh petugas kesehatan yang kompeten dibidangnya.

Tujuan penelitian ini untuk menentukan indikator-indikator variabel laten, menganalisis pengaruh modal sosial, persepsi ibu hamil, pemberdayaan ibu hamil baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap perilaku pencegahan primer stunting. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Kulon Progo, pengambilan sampel secara proportional random sampling. Pertimbangan penentuan lokasi penelitian adalah tingginya angka stunting  di Kulon Progo paling tinggi di Provinsi DIY. Tingginya faktor resiko stunting dilihat dari angka kemiskinan, tingginya angka BBLR, kenaikan persentasi ibu hamil dengan anemia, dan  Kurang Energi Kronis (KEK). Penelitian ini bersifat eksplanatory, yaitu menjelaskan berbagai hubungan  mengenai suatu fenomena interaksi sosial masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif, menggunakan pendekatan survei, dengan menggunakan angket atau kuesioner sebagai alat pengumpul datanya. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil tahun 2021yang berada di wilayah Kabupaten Kulon Progo sejumlah 220 ibu hamil. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis Structural Equation Modelling (SEM) pogram Lisrel 8.80.

Hasil penelitian menunjukkan mayoritas ibu hamil adalah pada umur reproduktif dan aman untuk hamil yaitu berumur >20-35 tahun (80,4%). Karakteristik berdasarkan pendidikan  paling banyak adalah SMA 149 (67,7%). Pekerjaan paling banyak adalah bekerja sebagai IRT sebanyak 91 (44,4%). Berdasarkan pendapatan mayoritas berpenghasilan ?Rp.1.805.000,- di bawah UMR Kabupaten Kulon Progo tahun 2021 sebesar 154 (70%). Paling banyak tinggal bersama suami sebesar 172 (78,2%). Ibu hamil berdasar paritas terbanyak adalah multigravida sebesar 114 (45,9%). Umur kehamilan paling banyak adalah trimester 2 sebesar 127 (57,7%). Pada sumber informasi tertinggi berasal dari media sosial sebesar 97 (44,1%). Analisis diskriptif variabel modal sosial yang meliputi bonding, bridging, linking dan komunikasi dalam kategori cukup baik. Skor 102,4-113,0 sejumlah 119 responden (54,09%). Indikator modal sosial bonding paling banyak dalam kategori sangat baik 83 (37,7%). Bridging mayoritas cukup baik 136 (61,8%). Linking paling banyak dalam kategori cukup baik 72 (32,3%). Modal sosial komunikasi tertinggi dalam kategori cukup baik 101 (45,9%). Pada variabel persepsi ibu hamil yang meliputi penyerapan, pemahaman dan evaluasi dalam kategori cukup baik 76 (34,5%). Indikator penyerapan tertinggi dalam kategori baik 74 (33,6). Indikator pemahaman paling banyak kategori cukup baik 81 (36,8%). Indikator evaluasi dalam kategori sangat baik 71 (32,3%). Variabel pemberdayaan ibu hamil yang meliputi input, perencanaan, implementasi, monitoring, output mayoritas dalam kategori baik 90 (49,9%). Indikator input dalam kategari baik 68 (30,9%). Indikator perencanaan dalam kategari kurang baik 104 (47,35). Indikator implementasi mayoritas dalam kategori baik 85 (38,6%). Monitoring dalam kategori baik 86 (39,1%). Output mayoritas sangat baik 112 (50,9%). Variabel perilaku ayoritas dalam kategori cukup baik 87 (39,5%). Indikator kunjungan ANC mayoritas baik 104 (47,3%). Pada konsumsi makanan bergizi kategori baik 94 (42,7%). Pada cara konsumsi TTD kategori sangat baik 79 (35,9%). Kelas ibu hamil kategori cukup baik 63 (28,6%).

Hasil analisis SEM menunjukkan model struktural antara variabel modal sosial terhadap persepsi ibu hamil. Nilai t-value = 4,60 ? 1,96 dan ? 0,41 > 0,05. Pengaruh langsung variabel modal sosial terhadap variabel persepsi ibu hamil sebesar 0,41. Pengaruh variabel persepsi terhadap perilaku ibu, nilai t-value = 2,96 ? 1,96 dengan ? 0,35> 0,05. Pengaruh langsung variabel persepsi terhadap variabel perilaku  ibu hamil sebesar 0,35. Pengaruh variabel modal sosial terhadap perilaku ibu hamil t-value = 2,22 ? 1,96 yang artinya berpengaruh positif dan signifikan dengan ? 0,26 > 0.05. Pengaruh langsung variabel modal sosial terhadap variabel perilaku ibu hamil sebesar 0,22. Pengaruh modal sosial terhadap pemberdayaan ibu hamil nilai t-value = 3,20 ? 1,96 yang artinya berpengaruh positif dan signifikan dengan ? 0,27 > 0.05. Pengaruh langsung 0,27. Pengaruh pemberdayaan terhadap persepsi ibu hamil t-value = 3,19? 1,96 dengan ? 0,29>0.05. Pengaruh langsung variabel pemberdayaan terhadap variabel persepsi ibu hamil sebesar 0,29. Pemberdayaan terhadap perilaku ibu hamil t-value = 3,68 ? 1,96 dengan ? 0,40>0,05. Pengaruh langsung sebesar 0,40. Pengaruh pemberdayaan ibu hamil terhadap perilaku ibu hamil sebesar 0,50 dimana pengaruh langsung (? = 0,40) lebih besar dari pada pengaruh tidak langsung (? = 0,10). Karena  pengaruh  langsung > pengaruh  tidak  langsung,  maka  dapat disimpulkan variabel persepsi bukan variabel intervening antara pengaruh variabel pemberdayaan ibu hamil  terhadap perilaku ibu hamil. Pada pengaruh modal sosial terhadap perilaku ibu dengan nilai t-value = 2,26 ? 1,96, yang artinya berpengaruh positif dan signifikan dengan ? 0,16. Pengaruh total variabel modal sosial terhadap perilaku ibu hamil sebesar 0,33 dimana pengaruh langsung (? = 0,22) lebih besar dari pada pengaruh tidak langsung (? = 0,11). Karena  pengaruh  langsung > pengaruh  tidak  langsung,  maka  dapat disimpulkan variabel pemberdayaan ibu hamil bukan variabel intervening antara pengaruh variabel modal sosial  terhadap perilaku ibu hamil. Modal sosial terhadap perilaku ibu hamil dengan nilai t-value = 2,26 ? 1,96 yang artinya berpengaruh positif dan signifikan dengan ? 0,22>0,05. Pengaruh total variabel modal sosial terhadap perilaku ibu hamil sebesar 0,36 dimana pengaruh langsung (? = 0,22) lebih besar dari pada pengaruh tidak langsung (? = 0,11). Karena  pengaruh  langsung > pengaruh  tidak  langsung,  maka  dapat disimpulkan variabel persepsi ibu hamil bukan variabel intervening antara pengaruh variabel modal sosial  terhadap perilaku ibu hamil. Hasil analisis model struktural menunjukkan bahwa model hipotesis memenuhi syarat kesesuaian model  (goodness of fit) dengan nilai chi-square = 1,090l, RMSEA=0,014, p-value=0,070, NFI=0,930, CFI=0,950, IFI=0,950, RFI=0,910, GFI = 0,960, AGFI = 0,970, PGFI=0,950.

Rumusan model yang dikembangkan berdasarkan hasil penelitian adalah melalui pengoptimalan dan penguatan modal sosial, pemberdayaan dan peningkatan persepsi agar terjadi perubahan perilaku ibu hamil, serta membangun kesadaran seluruh lapisan masyarakat dalam upaya pencegahan stunting. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan mengoptimalkan peran suami, orang tua, keluarga, tetangga/teman dan para tokoh agama dan tokoh masyarakat. Peran suami dan keluarga dapat dioptimalkan dengan meningkatkan bonding dan menciptakan ikatan emosional yang kuat untuk ibu hamil dan seluruh anggota keluarganya. Sedangkan peningkatan persepsi dapat dilakukan dengan berinteraksi dengan anggota masyarakat lain dilingkungan ibu hamil tinggal.  Selain mengoptimalkan pemberdayaan ibu hamil di masyarakat, upaya pencegahan primer stunting dapat dilakukan di pertemuan organisasi kemasyarakatan. Upaya tersebut dengan melaksanakan pelatihan, penyuluhan tentang pencegahan stunting oleh petugas kesehatan yang kompeten dibidangnya.

×
Penulis Utama : Eko Mindarsih
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : T642008002
Tahun : 2023
Judul : PEMBERDAYAAN IBU HAMIL BERBASIS KONSEP MODAL SOSIAL DALAM UPAYA PENCEGAHAN PRIMER STUNTING
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2023
Program Studi : S-3 Penyuluhan Pembangunan (Promosi Kesehatan)
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : Pemberdayaan, Modal Sosial, Presepsi, Perilaku, Ibu Hamil
Jenis Dokumen : Disertasi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : https://jptcp.com/index.php/jptcp/article/view/1625
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Muhammad Akhyar, M.Pd
2. Dr. Budiyanti Wiboworini, dr., M.Kes., Sp.GK
3. Dr. Suminah, M.Si
Penguji : 1. Dr. Sapja Anantanyu, M.Si
2. Prof. Dr. Ir. Suwarto, M.Si.
3. Dr. Heni Puji Wahyuningsih, S.SiT, M.Keb
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.