Masifnya penggunaan Instagram di Indonesia sejalan dengan tingginya kebutuhan emerging adulthood untuk bersosialisasi dan mengekspresikan diri. Hal tersebut membuat penggunanya dihadapkan dengan banyaknya informasi, sehingga rentan menimbulkan social media fatigue. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran variabel kelebihan informasi sebagai mediator hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dan social media fatigue pada kelompok emerging adulthood. Responden dalam penelitian ini berusia 18-25 tahun dengan total 327 responden yang mencakup 145 laki-laki dan 182 perempuan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan 3 skala, yaitu: SONTUS Revised Version (? = 0,917); Information Overload Scale (? = 0,832); dan SMFS Scale (? = 0,903) yang telah diadaptasikan ke dalam Bahasa Indonesia. Data yang telah dikumpulkan diuji menggunakan PROCESS Macro (Model 4) yang melibatkan variabel mediator dengan bantuan program SPSS Statistics 26.0 for Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat efek mediasi kelebihan informasi dalam hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dengan social media fatigue. Mediasi yang terjadi bersifat penuh (full mediation) dengan proporsi efek tidak langsung yang diperantarai oleh kelebihan informasi sebesar 95,21%.