Penelitian ini membahas mengenai Peran KH. Ma’ruf Mangunwiyoto Pada Masa Revolusi Fisik di Surakarta tahun 1945 hingga 1949. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) kondisi sosial-politik pada masa revolusi fisik (1945-1949) di Surakarta, (2) kisah hidup KH. Ma’ruf Mangunwiyoto sebagai ulama tarekat menjadi tokoh penggerak Nahdlatul Ulama Kota Surakarta, (3) peran perjuangan KH. Ma’ruf Mangunwiyoto pada masa revolusi fisik (1945-1949) di Surakarta. Tujuan penelitian ini untuk (1) mengetahui kondisi sosial-politik pada masa revolusi fisik (1945-1949) di Surakarta, (2) mengetahui kisah hidup KH Ma’ruf Mangunwiyoto dari ulama tarekat menjadi tokoh penggerak Nahdlatul Ulama Kota Surakarta, dan (3) Mengetahui peran perjuangan KH Ma’ruf Mangunwiyoto pada masa revolusi fisik (1945-1949) di Surakarta.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari (1) tahapan heuristik untuk mencari sumber data. Pada tahap heuristik diperoleh data dari surat kabar sezaman yaitu Harian Kedaulatan Rakjat dan Berita Republik Indonesia, kemudian majalah yang terbit mingguan seperti Pantja Raja, Panji Masyarakat, Risalah Organisasi IPNU, dan TEMPO. Penelitian ini memakai narasumber sebagai sumber utama dengan mewawancarai keponakan dan cucu KH. Ma’ruf Mangunwiyoto. (2) Kritik sumber untuk memilah sumber data yang diperoleh. (3) Interpretasi untuk menganalisis data. (4) Historiografi yaitu tahap menuliskan sejarah dengan menyajikan fakta dalam bentuk tulisan.

Hasil penelitian ini menjelaskan peran KH. Ma’ruf Mangunwiyoto pada masa revolusi fisik (1945-1949) di Surakarta. (1) Kondisi sosial-politik Surakarta pada masa revolusi fisik tahun 1945-1949 terjadi gerakan revolusi sosial serta adanya rekolonialisasi Belanda sehingga menjadi penyebab lahirnya barisan perjuangan umat Islam. (2) KH. Ma’ruf Mangunwiyoto merupakan ulama Mursyid Tarekat Syadziliyah sekaligus pengasuh pesantren di daerah Jenengan Surakarta. Kontribusi KH. Ma’ruf Mangunwiyoto dalam menggerakkan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama Surakarta dibuktikan sebagai salah satu pendiri dan menjadi Rais Syuriah di tahun 1960-an. (3) Pada masa revolusi fisik (1945-1949), KH. Ma’ruf Mangunwiyoto berperan sebagai pemimpin Barisan Kiai serta menjadi penasehat Laskar Hizbullah dan Sabilillah. Selain memberikan pembinaan secara ideologi, jasmani, dan rohani pejuang, KH. Ma’ruf Mangunwiyoto bersama Barisan Kiai juga berjuang di medan pertempuran. Tercatat Kiai Ma’ruf terlibat dalam Perang Sabil Palagan Ambarawa dan Pertempuran di Bugen-Mranggen.

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa KH. Ma’ruf Mangunwiyoto merupakan seorang ulama tarekat yang memiliki kontribusi dalam pergerakan sosial dan agama Islam di Surakarta. Selain sebagai pengasuh pesantren, Kiai Ma’ruf juga merupakan tokoh penggerak Nahdlatul Ulama Kota Surakarta. Pada masa revolusi fisik (1945-1949) KH. Ma’ruf Mangunwiyoto bersama Barisan Kiai berperan sebagai pembinan dan menjadi tempat rujukan bagi barisan laskar pejuang serta ikut terlibat di berbagai pertempuran