Semut memiliki peran penting dalam ekosistem di antaranya sebagai soil ecosystem engeener dan litter transformersehingga berperan dalam meningkatan C-organik dan stabilitas agregat tanah. Iklim mikro dapat mempengaruhi perkembangbiakan semut. Kepadatan dan diversitas semut di KHDTK Gunung Bromo belum pernah diteliti. Berdasarkan uraian tersebut kajian mengenai hubungan kepadatan dan diversitas semut terhadap C-organik dan stabilitas agregat penting untuk dilakukan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mempelajari: pengaruh jenis tutupan lahan terhadap kepadatan dan diversitas semut, faktor yang mempengaruhi kepadatan dan diversitas semut pada berbagai tutupan lahan, hubungan antara kepadatan dan diversitas semut dengan layanan ekosistem yang diberikan, terutama C-organik dan stabilitas agregat pada berbagai tutupan lahan di KHDTK Gunung Bromo. Penelitian bersifat deskriptif-eksploratif melalui pendekatan survei lapangan di enam tutupan lahan KHDTK Gunung Bromo yaitu tutupan lahan Pinus, Pinus-Mahoni, Mahoni, Campuran, Tanaman Semusim dan Peremajaan Pinus. Pengambilan sampel tanah dilakukan secara purposive sampling. Sampel semut diambil dengan metode pitfall trap dan monolit dengan ukuran 25x25x30 cm. Sampel tanah diambil dengan metode monolit dengan ukuran 25x25x30 cm, kemudian contoh tanah diambil pada kedalaman 0-30 cm. Sampel diambil pada empat plot berukuran 200 m2 sebanyak tiga kali ulangan di setiap plot. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Desember 2021. Analisis data dilakukan dengan ANOVA (Analysis of Variance), uji Duncan, uji korelasi, uji Stepwise Regression, identifikasi semut menggunakan Buku Pengenalan Pelajaran Serangga “Edisi Keenam (Borror et al, 1997), Yoshiaki Hashimoto (2003) sampai klasifikasi genus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tutupan lahan berpengaruh tidak siginifikan terhadap kepadatan semut metode monolit dengan rata-rata 165 ekor/m2, sedangkan terhadap kepadatan semut metode pitfall trap berpengaruh signifikan dengan rata-rata 69 ekor/pitfall trap. Tutupan lahan juga berpengaruh tidak signifikan terhadap diversitas semut metode monolit dan pitfall trap. Rata-rata indeks diversitas semut metode monolit sebesar 0,41 dan rata-rata indeks diversitas semut metode pitfall trap sebesar 0,3. Jenis semut yang ditemukan di KHDTK Gunung Bromo adalah Calyptomyrmex sp., Cerapachys sp., Emeryopone sp., Proceratium sp., Tetraponera sp., Dolichoderus sp., Hypoponera sp. Kepadatan semut metode monolit berkorelasi dengan ketebalan seresah (r=0,621*). Kepadatan semut metode pitfall trap berkorelasi dengan diversitas semut metode pitfall trap (r=0,614**). Diversitas semut metode monolit berkorelasi dengan stabilitas agregat (r=0,489*). Diversitas semut metode pitfall trap berkorelasi dengan ketebalan seresah (r=-0,412*) dan persentase tutupan tajuk (r=-0,418*). Diversitas semut metode pitfall trap dipengaruhi oleh persentase tutupan tajuk (R2=17,51%).