Tulisan ini mengambil judul tentang Strategi Presiden Ramos Horta dalam Aksesi Timor Leste menjadi Anggota Association of Southeast Asian Nations. Masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana strategi administrasi Ramos Horta dalam Aksesi Timor Leste menjadi Anggota ASEAN. Teori yang dipakai untuk menjawab pertanyaan adalah Kepentingan Nasional dan New Regionalism atau Regionalisme Baru. Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif kualitatif. 

Ramos Horta yang baru dilantik sebagai Presiden Timor Leste pada tanggal 20 Mei 2022 yang lalu, memiliki salah satu agenda besar, yakni menjadikan Timor Leste sebagai salah satu anggota ASEAN pada tahun 2023. Adanya target 2023, diambil dari masa Presidensi ASEAN. Dimana pada tahun 2023, Indonesia akan menjabat sebagai Presiden ASEAN. Sebagaimana yang kita ketahui, Timor Leste telah mendaftar secara resmi sebagai anggota ASEAN sejak tahun 2011. Namun setelah lebih dari satu dekade pendaftarannya, Timor Leste tidak kunjung diterima sebagai anggota ASEAN. Hal ini disebabkan adanya berbagai kualifikasi yang harus dilalui. Termasuk kualifikasi dari segi ekonomi, keamanan dan politik, dan sosial budaya. 

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan adanya strategi yang dilakukan oleh Ramos Horta sebagai Presiden Timor Leste untuk dapat mewujudkan Timor Leste sebagai negara anggota ASEAN ke-11. Berdasarkan penjabaran dan hasil analisis, strategi Presiden Horta mayoritas dilakukan melalui upaya diplomasi internasional berupa diplomasi maraton, diversifikasi ekonomi, serta keterlibatan Timor Leste dalam berbagai acara regional. Kendati demikian, dirinya juga tidak mengesampingkan kebijakan domestik untuk memperbaiki keadaan Timor Leste utamanya dari segi ekonomi dan politik akibat kesalahan dari Presiden sebelumnya.