Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penemuan kasus manajemen laba pada perusahaan sektor property dan real estate dan ditemukan tersangka utamanya adalah direktur utama, sehingga peneliti melakukan analisis pengaruh tata kelola perusahaan terhadap manajemen laba. Penelitian ini bertujuan untuk mendapat bukti empiris terkait dampak tata kelola perusahaan terhadap praktik manajemen laba dengan ukuran perusahaan dan leverage sebagai variabel kontrolnya.

Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2018-2021. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh 205 data observasi dari 53 perusahaan sampel. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia dan website resmi masing-masing perusahaan. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi data panel yang pengolahannya menggunakan Eviews-12.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi rapat direksi berpengaruh negatif signifikan terhadap praktik manajemen laba, sedangkan frekuensi rapat dewan komisaris tidak memiliki pengaruh terhadap praktik manajemen laba. Untuk kedua variabel kontrol, yaitu ukuran perusahaan dan leverage sama-sama memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap praktik manajemen laba.