Dunia perbankan pada masa ini semakin  berkembang  tak terkecuali Bank Perkreditan Rakyat. Setiap bank selalu memiliki risiko salah satunya adalah risiko kredit karena kredit merupakan kegiatan utama suatu bank dalam mencari laba bagi perusahaan. Penerapan manajemen risiko dengan baik harus dilakukan oleh bank sesuai dengan Peraturan BI Nomor 5/8/PBI/2003 yang menjelaskan mengenai Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum pada pasal 2 ayat 1. Dengan penerapan manajemen risiko kredit bermasalah kemudian didiukung dengan   upaya peningkatan kualitas manajemen risiko kredit di PT. BKK Jateng Unit Gatak dapat meminimalisir kredit bermasalah dan tentunya pendapatan bank akan meningkat.

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui praktek penerapan manajemen risiko kredit dan upaya peningkatan kualitas manajemen risiko kredit pada PT. BKK Jateng Unit Gatak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. BKK Jateng Unit Gatak telah menerapkan manajemen risiko sesuai dengan undang-undang PBI No.5/8/PBI/2003 tentang penerapan manajemen risiko bagi bank umum serta melakukan beberapa peningkatan di proses manajemen risiko kredit. Dalam penelitian ini juga didapat bahwa NPL dari PT. BKK Jateng Unit Gatak mengalami penurunan namun masih di bawah standar yang ditetapkan olteh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu 5%. Upaya yang dilakukan untuk menekan kredit bermasalah pada PT. BKK Jateng Unit Gatak dilakukan dengan meningkatkan kualitas manajemen risiko kredit agar dapat memperkecil tingkat kredit bermasalah yang akan terjadi sehingga laba perusahaan dari produk kredit juga akan bertambah.

Dalam penelitian ini, penulis menyarankan agar PT BKK Jateng Unit Gatak meningkatkan kualitas manajemen risiko kredit dengan melakukan pemisahan fungsi antara Account Officer dan bagian yang menangani kredit bermasalah agar terdapat spesialisasi sehingga manajemen risiko kredit menjadi lebih optimal.

The banking world at this time is growing, including the Rural Bank. Every bank always has risks, one of which is credit risk because credit is the main activity of a bank in seeking profit for the company. Good risk management implementation must be carried out by banks in accordance with BI Regulation Number 5/8/PBI/2003 which explains the Implementation of Risk Management for Commercial Banks in article 2 paragraph 1. With the implementation of non-performing credit risk management, it is then supported by efforts to improve the quality of credit risk management at PT. BKK Central Java Gatak Unit can minimize non- performing loans and of course the bank's income will increase.

This study intends to determine the practice of implementing credit risk management and efforts to improve the quality of credit risk management at PT. BKK Central Java Unit Gatak The results showed that PT. BKK Central Java Gatak Unit has implemented risk management in accordance with PBI Law No. 5/8/PBI/2003 concerning the implementation of risk management for commercial banks and made several improvements in the credit risk management process. In this study also found that the NPL of PT. BKK Central Java Gatak Unit decreased but was still below the standard set by the Financial Services Authority (OJK) which was 5?forts made to suppress non-performing loans at PT. BKK Central Java Unit Gatak is carried out by improving the quality of credit risk management in order to minimize the level of non-performing loans that will occur so that company profits from credit products will also increase.

In this study, the authors suggest that PT BKK Jateng Gatak Unit improve the quality of credit risk management by separating the functions between the Account Officer and the Section dealing with non-performing loans so that there is specialization so that credit risk management becomes more optimal.