Berdasarkan Badan Pusat Statistik tahun 2021 Jawa Tengah memiliki penduduk sejumlah 36.516.035 jiwa dengan kepadatan 1.113,00 jiwa/km?2;. Banyaknya jumlah penduduk di provinsi ini juga menyebabkan tingginya mobilitas masyarakat yang otomatis memerlukan sarana transportasi yang akseptabel. Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah telah diamanahi untuk bertanggung jawab dalam penyelenggaraan angkutan umum serta menjamin tersedianya angkutan umum untuk orang dan/atau barang dalam wilayah kabupaten atau kota. Upaya penyediaan fasilitas masyarakat berupa program transportasi umum yaitu Bus Trans Jateng yang diselenggarakan dalam wilayah aglomerasi yang dibagi menjadi delapan wilayah salah satunya Bus Trans Jateng Solo Sragen yang sudah beroperasi dan difungsikan sebagai angkutan aglomerasi perkotaan di Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melakukan analisis kinerja dan kualitas pelayanan Bus Trans Jateng Solo Sragen dengan menggunakan acuan Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang berlaku dan metode Importance Performance Analysis (IPA) yang dibagi menjadi 4 kuadran dalam 1 diagram kartesius sehingga bisa diketahui atribut-atribut yang memiliki prioritas utama dilakukannya upaya perbaikan agar fasilitas pelayanan armada berfungsi secara optimal. Hasil analisis menunjukkan dari 3 kinerja yang diteliti, semuanya sudah memenuhi SPM yang berlaku yaitu Peraturan Menteri Perhubungan RI No. 10 tahun 2012 dan Peraturan Menteri Perhubungan RI No. 98 tahun 2013 dengan hasil waktu tempuh rata-rata yaitu 1 jam 17 menit 32 detik, waktu antara minimal 15 menit, waktu antara maksimal 23 menit dan kecepatan rata-rata sebesar 35,95 km/jam. Sedangkan untuk kualitas pelayanan menggunakan metode IPA diperoleh hasil tingkat kesesuaian sebesar 91% yang masuk ke dalam kategori sangat puas. Hal tersebut menandakan jika kinerja pelayanan yang diberikan oleh Bus Trans Jateng Solo Sragen sudah sangat baik dan sesuai dengan harapan pengguna jasa walaupun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki seperti 4 atribut yang berada di kuadran 1 Dari 4 atribut tersebut, atribut yang memiliki gap atau selisih antara kepuasan dengan kepentingan paling jauh adalah dari atribut kemudahan bagi penumpang yang menggunakan kursi roda, disabilitas, lansia, anak-anak dan ibu hamil di dalam bus. Sedangkan persebaran atribut lainnya adalah 6 atribut berada pada kuadran II, 2 atribut berada pada kuadran III dan 2 atribut berada pada kuadran IV.