Latar belakang: Stunting diartikan panjang atau tinggi badan terhadap usia kurang dari -2 standar deviasi kurva pertumbuhan WHO. Banyak faktor yang menyebabkan stunting diantaranya nutrisi, lingkungan, sosial ekonomi, termasuk interval kelahiran. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kedekatan interval kelahiran terhadap kejadian stunting.
Subjek dan metode: Penelitian ini bersifat analitik observasional secara potong lintang. Subjek penelitian adalah balita yang berkunjung ke puskesmas Mojogedang. Data didapatkan dari anamnesis orangtua dan tinggi badan balita yang diplotkan pada kurva WHO. Data dianilisis dengan chi square dan analisis regresi logistik.
Hasil: 158 balita mengikuti penelitian dengan proporsi 22,2% anak stunting dan 77,8% anak tidak stunting. Pendidikan ibu, IMT ibu dan pemberian ASI eksklusif tidak berpengaruh dalam penelitian ini. Penghasilan rendah (p;0,007 dengan OR;3,286 dan CI;1,383-7,806), asupan kalori kurang (p;0,004 dengan OR;4,887 dan CI;1,675-14,256), dan interval kelahiran <36>Simpulan: Interval kelahiran bayi mempengaruhi kejadian stunting pada balita.

Kata Kunci: Stunting, interval kelahiran