Latar Belakang: Program pendidikan perawatan diri yang modern dan canggih seperti metode berbasis web dan jaringan nirkabel dapat membuat perubahan dalam perilaku pasien untuk meningkatkan manajemen self care. Telemedicine menjadi alternatif potensial untuk tetap memberikan pelayanan kesehatan pasien dengan meminimalisir risiko paparan dan kontak fisik. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki studi primer yang relevan supaya dapat menilai efektivitas telemedicine untuk meningkatkan self care pada pasien gagal jantung.

Subjek dan Metode: Penelitian ini menggunakan systematic review dan meta-analisis dengan PICO yaitu, P: pasien dengan gagal jantung, I: menggunakan telemedicine, C: tidak menggunakan telemedicine, O: meningkatkan self care pasien gagal jantung. Dengan pencarian artikel pada 3 database yakni PubMed, Google Scholar, Cochrane yang terbit dari 2012 hingga 2023, memasukkan kata kunci sebagai berikut ('Heart Failure" OR "congestive heart failure") AND (Telemedicine OR "electronic health record" OR mHealth OR "mobile health" OR "mobile app" OR "teleheatlh" OR "healthcare system information") AND "self care" AND "randomized controlled trials". Artikel diseleksi menggunakan PRISMA flow dan analisis data menggunakan aplikasi Review Manager 5.3.

Hasil: Meta analisis dilakukan pada 9 artikel penelitian primer menggunakan desain studi RCT dari beberapa negara seperti Kanada, Amerika Serikat, Kolombia, Australia, Hongkong, Finlandia dengan besar total sampel berjumlah 1,018. Data meta analisis yang telah diolah didapatkan bahwa telemedicine efektif untuk meningkatkan self care pada pasien gagal jantung, dan secara statistik dikatakan signifikan. Pasien gagal jantung yang mendapatkan pendidikan berbasis telemedicine rata-rata memiliki nilai self care 0.33 unit SMD lebih tinggi daripada tidak mendapatkan intervensi tersebut (SMD=0.33;CI 95%=0.15 hingga 0.52; p=0.004). 

Kesimpulan: Telemedicine efektif untuk meningkatkan self care pada pasien gagal jantung.