×
Meningkatnya penggunaan plastik sebagai kebutuhan dengan seiring pertumbuhan populasi manusia meningkatkan jumlah sampah plastik. WPC (Wood Plastic Composite) sebagai solusi mengatasi masalah sampah yang semakin meningkat. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui variasi komposisi parameter proses limbah polypropylene, compatibilizer dan serbuk kayu ulin yang berpengaruh signifikan pada komposit daur ulang polypropylene berpenguat limbah kayu ulin terhadap kekuatan tarik material setelah dilakukan perendaman air. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Dalam penelitian ini WPC (Wood Plastic Composite) disiapkan melalui dua langkah ekstrusi dan compression moulding. Komposisi material kayu ulin ditentukan dengan level 10%, 20%, dan 30% dan penambahan maleic anhydrate grafted polypropylene (MAPP) yaitu 0%, 3%, 5%. Penentuan level untuk moulding temperature 165 s/d 185 C. Sedangkan untuk parameter pressure holding time yaitu waktu tekan 3 s/d 9 menit Selanjutnya dilakukan pengujian penyerapan air (water absorption) mengungkapkan bahwa penyerapan air paling tinggi mencapai 11,6138% (eksperimen 9) dan penyerapan air terkecil sebesar 0,758514% (eksperimen1). Variasi komposisi dan parameter compression moulding yang paling berpengaruh terhadap tensile strength yaitu moulding temperature 55,14%, diikuti kayu ulin dengan presentase contribution 32,22%, MAPP 8,24% dan pressure holding time 4,39%. Hasil penelitian ditemukan bahwa variasi komposisi dan parameter terbaik dari proses compression moulding setelah dilakukan pengujian penyerapan air (water absorption) untuk memaksimalkan tensile strength komposit recycled polypropylene berpenguat serbuk kayu ulin yaitu ironwood 10%, MAPP 3%, moulding temperature 165?, dan pressure holding time 9 menit. Hal ini menyiratkan bahwa dalam proses pembuatan WPC (Wood Plastic Composite) serbuk kayu ulin perlu memperhatikan komposisi dan parameter proses compression moulding.