INTISARI

Radita Harjanto, Yosefina Rosa Paramita, 2023, Prarancangan Pabrik Isopropil Benzena dari Propilena dan Benzena dengan Proses Alkilasi Kapasitas 100.000 Ton/Tahun, Program Studi Sarjana Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret

Isopropil benzena (Cumene) merupakan salah satu produk yang banyak digunakan dan sangat berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia, mengingat kebutuhan isopropil benzena di Indonesia masih disuplai dari luar negeri. Isopropil benzena digunakan sebagai zat tambahan untuk menambah nilai oktan pada industri petroleum, dan bahan intermediate yang digunakan untuk proses pembuatan fenol dan aseton.

Pembuatan Isopropil benzena menggunakan bahan baku berupa 0,692 ton benzena/ton produk dengan kemurnian benzena 99,9% dan 0,394 ton propilena/ton produk dengan kemurnian propilena 95%. Pabrik Isopropil benzena dirancang dengan kapasitas produksi 100.000 ton/tahun tujuannya untuk memenuhi kebutuhan impor mancanegara dan sebagai cadangan produk apabila terjadi permintaan berlebih. Pabrik ini direncanakan beroperasi pada tahun 2025 di Cilegon, Jawa Barat karena lokasi suplai bahan baku yang berada di kawasan industri Cilegon. Pembuatan isopropil benzena melalui tahap persiapan bahan baku, tahap reaksi, dan tahap pemisahan. Bahan baku yang digunakan berupa propilena dan benzena. Reaksi pembuatan isopropil benzena terjadi pada fase gas secara eksotermis dengan katalis H3PO4 dalam reaktor fixed bed multitube pada tekanan 25 atm dan suhu 200 – 500 oC. Konversi di reaktor sebesar 99%. Hasil keluaran reaktor kemudian digunakan sebagai pemanas di Heater dan Reboiler sebelum memasuki tahap pemurnian. Pemurnian produk menggunakan menara distilasi untuk diperoleh isopropil benzena dengan kemurnian 99%.

Unit pendukung proses pabrik meliputi unit pengadaan air (pendingin, sanitasi dan umum), udara, listrik, bahan bakar dan pengolahan limbah. Air konsumsi, sanitasi, dan umpan boiler diperoleh dari PT. Krakatau Tirta Industri dengan kebutuhan 0,027 m3 /ton produk untuk air sanitasi dan 0,092 m3 /ton produk untuk air demin. Sementara untuk air pendingin bersumber dari laut dengan kebutuhan 2,497 m3 /ton produk. Pengadaan udara sebesar 8,10 m3 /ton produk. Pengadaan tenaga listrik sebesar 28,87 kW/ton produk. Pengadaan bahan bakar untuk generator sebesar 0,057 L solar/jam. Pabrik ini didukung oleh laboratorium untuk mengontrol mutu bahan baku, produk, serta limbah sesuai spesifikasi yang diinginkan.

Pabrik berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan struktur organisasi line and staff. Sistem ini didasarkan pada pembagian jam kerja karyawan yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift. Jumlah karyawan sebanyak 138 pekerja yang terdiri dari 68 karyawan shift dan 70 karyawan non-shift.

Hasil analisis ekonomi menunjukkan nilai PBP selama 1,70 tahun, ROROI sebesar 58,88%, DPBP selama 2,00 tahun, DCFROR sebesar 15,82%, BEP sebesar 40,58% dan SDP sebesar 26,46%. Berdasarkan hasil evaluasi diatas, maka pabrik isopropil benzena dengan kapasitas 100.000 ton/tahun dinilai layak didirikan karena memenuhi standar persyaratan pendirian suatu pabrik.