Indonesia merupakan negara yang terletak di garis khatulistiwa sehingga memiliki potensi energi surya yang cukup melimpah yaitu sekitar 4.8 kWh/m2. Hal ini mendorong pemanfaatan panel surya sebagai sumber energi listrik alternatif. Meskipun penggunaan panel surya dapat menjadi alternatif dalam pemanfaatan energi terbarukan, pada kenyataannya sistem yang ada sekarang masih memiliki tingkat efisiensi yang rendah. Salah satu penyebab menurunnya efisiensi panel surya yaitu peningkatan suhu pada panel tersebut.  Tujuan diadakannya penelitian ini yaitu merancang suatu sistem pendingin aktif yang sesuai untuk meningkatkan efisiensi daya untuk panel surya jenis monocrystalline 50 Wp. Sistem pendingin yang dibangun memanfaatkan komponen termoelektrik jenis peltier yang berfungsi untuk mendinginkan panel surya. Penelitian ini dilakukan dengan memodelkan terlebih dahulu peletakan komponen sistem pendingin menggunakan software ansys. Analisis perhitungan efisiensi dilakukan dengan mengamati efisiensi antara input – output pada keadaan panel sebelum diberi sistem pendingin dan setelah diberi sistem pendingin di mana parameter yang diukur seperti arus, tegangan, dan suhu dapat dimonitor dengan memanfaatkan teknologi internet of things (IoT). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pendingin yang dirancang mampu menurunkan suhu rata-rata panel surya sebesar 6.68 °C dengan persentase penurunan sebesar 14.15% dan meningkatkan daya panel surya dengan nilai rata-rata sebesar 1.93 W atau senilai 6.14%.