Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) menganalisis pengelolaan Museum Kereta Api Ambarawa sebagai objek wisata edukasi sejarah, (2) menganalisis potensi Museum Kereta Api Ambarawa sebagai objek wisata edukasi sejarah.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data penelitian ini meliputi data serta informasi yang didapat dari pengelola Museum Kereta Api Ambarawa, informan (pengelola Museum Kereta Api Ambarawa), tempat (Museum Kereta Api Ambarawa), dan dokumen (data pengunjung, Standart Operation Prosedure (SOP) Museum Kereta Api Ambarawa, Profil Museum Kereta Api Ambarawa, Silabus Kurikulum 2013, dan Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen. Teknik uji validitas yang digunakan adalah triangulasi data dan triangulasi metode. Analisis data dengan menggunakan teknik analisis interaktif.

Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, pengelolaan Museum Kereta Api Ambarawa sebagai objek wisata edukasi sejarah belum maksimal. Pengelolaan Museum Kereta Api Ambarawa belum berjalan maksimal dapat dilihat dari pengelolaan koleksi Museum Kereta Api Ambarawa tidak maksimal, tidak terdapat program edukasi yang berkualitas, dan kurangnya kerja sama dengan lembaga pendidikan. Belum berjalannya pengelolaan Museum Kereta Api Ambarawa dengan maksimal karena terdapat kekosongan posisi tertentu, dimana posisi tersebut bersifat penting dalam pengelolaan museum. Kekosongan posisi jabatan tersebut memiliki dampak yang berpengaruh dalam pengelolaan museum. Kedua, potensi Museum Kereta Api Ambarawa sebagai objek wisata edukasi sejarah yaitu terdapat pada daya tarik bangunan museum yang merupakan peninggalan pada zaman Hindia Belanda, terdapat lokomotif yang masih aktif beroperasi untuk kereta wisata, dan terdapat koleksi yang sesuai dengan kurikulum di sekolah. Dari daya tarik yang dimiliki Museum Kereta Api Ambarawa, maka Museum Kereta Api Ambarawa dapat dikembangkan sebagai objek wisata edukasi sejarah dengan menerapkan kegiatan wisata edukasi sejarah dan mengadakan sarana prasarana penunjang wisata edukasi.Pertama, Museum Kereta Api Ambarawa dikelola oleh PT. KAI Wisata merupakan anak Perusahaan PT. KAI (Persero). Kedua, dalam struktur pengelola Museum Kereta Api Ambarawa  terdapat kekosongan jabatan pada struktur pengelola museum yang mengakibatkan fungsi-fungsi edukasi di museum tidak berjalan dengan baik. Ketiga, Museum Kereta Api Ambarawa dapat dikembangkan sebagai objek wisata edukasi sejarah. Keempat, Museum Kereta Api Ambarawa dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembalajaran sejarah di sekolah karena terdapat kesesuaian antara koleksi museum dengan kurikulum di sekolah. Simpulan dan saran penelitian adalah Museum Kereta Api Ambarawa dikelola oleh PT. KAI Wisata berpotensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata edukasi sejarah dan sumber pembelajaran sejarah di sekolah. Museum Kereta Api Ambarawa perlu melakukan perbaikan dalam mengelola museum untuk dikembangkan sebagai objek wisata edukasi sejarah.