Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) bentuk penggunaan gaya metafora dalam kumpulan cerpen pilihan Kompas tahun 2018 yang berjudul Doa yang Terapung; (2) muatan nilai pendidikan karakter dalam kumpulan cerpen pilihan Kompas tahun 2018 yang berjudul Doa yang Terapung; (3) pemanfaatan kumpulan cerpen pilihan Kompas tahun 2018 yang berjudul Doa yang Terapung dalam pembelajaran sastra di perguruan tinggi.
Bentuk penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode analisis isi. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan dokumen berupa teks sastra dan informan seperti mahasiswa maupun dosen perguruan tinggi. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik pustaka. Teknik validitas dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik dan triangulasi sumber data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kumpulan Cerpen Kompas 2018 Doa Yang Terapung memiliki gaya metafora dan memuat nilai-nilai pendidikan karakter. Penggunaan bentuk metafora dalam Kumpulan Cerita Pendek Kompas 2018 Doa Yang Terapung terbatas pada: 1) metafora antropomorfik dengan 16 temuan; 2) metafora binatang dengan 13 temuan; 3) metafora pengabstrakan dengan 35 temuan; dan 4) metafora sinestetik dengan 44 temuan. Penggunaan bentuk gaya metafora sinestetik dalam Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2018 Doa Yang Terapung merupakan suatu bentuk gaya metafora yang efisien dan efektif dari segi ekspresif ceritanya dan mampu mewakili gagasan yang disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Muatan nilai pendidikan karakter dalam Kumpulan Cerita Pendek Kompas 2018 Doa Yang Terapung terbatas pada: 1) nilai pendidikan karakter religius dengan 26 temuan, 2) nilai pendidikan karakter nasionalis dengan 4 temuan, 3) nilai pendidikan karakter mandiri dengan 17 temuan, 4) nilai pendidikan karakter integritas dengan 28 temuan, 5) nilai pendidikan karakter gotong royong dengan 21 temuan. Nilai pendidikan karakter integritas dalam Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2018 Doa Yang Terapung dapat terlihat dari kepribadian para tokoh cerita yang memerhatikan nilai-nilai kemanusiaan dari segala sesuatu terhadap hal yang ditemuinya, dilihatnya dan didengarnya.
Kumpulan Cerita Pendek Kompas 2018 Doa Yang Terapung dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran sastra di Perguruan Tinggi. Pemanfaatan tersebut terbatas pada: a) aspek kelayakan; b) aspek kebahasan metafora; c) aspek muatan nilai pendidikan karakter; dan d) aspek peluang sebagai materi ajar. Kajian metafora dan nilai pendidikan karakter dalam penelitian ini dapat dipelajari dalam perkuliahan apresiasi sastra seperti MK Kajian Apresiasi Prosa Fiksi maupun MK Kajian Apresiasi Puisi. Peneliti berfokus pada Mata Kuliah Kajian Apresiasi Prosa Fiksi karena objek penelitian ini berupa cerpen sebagai karya sastra berbentuk prosa fiksi. Berdasarkan pada Rencana Pembelajaran Semester (RPS) MK Kajian Apresiasi Prosa Fiksi terdapat kajian metafora sebagai gaya bahasa dan nilai pendidikan karakter yaitu pada materi ajar hakikat struktur prosa/cerpen (tema, amanat, alur, penokohan, sudut pandang dan gaya bahasa) dan nilai pendidikan karakter. Selain itu, bisa menyesuaikan dengan CPL (Capaian Pembelajaran Lulusan) yaitu KU-1, KU-3, dan KU-5 dan sesuai CPMK (Capaian Pembelajaran Mata Kuliah) yaitu mahasiswa mampu mengkaji struktur dan nilai pendidikan karakter dalam cerpen. Skenario pembelajaran berkaitan dengan kajian metafora dan nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran sastra di Perguruan Tinggi berfokus pada Model Berbasis Masalah dan Model Berbasis Proyek. Skenario pembelajaran Model Berbasis Masalah terhadap kajian metafora dalam cerpen meliputi: 1) orientasi peserta didik terhadap suatu masalah; 2) organisasi peserta didik untuk kegiatan pembelajaran; 3) bimbingan peserta didik dalam penyelidikan kelompok; 4) pengembangan dan penyajian hasil karya dari peserta didik; 5) analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Skenario pembelajaran Model Berbasis Proyek terhadap nilai-nilai pendidikan karakter dalam cerpen meliputi: 1) penentuan penugasan proyek; 2) desain perencanaan proyek; 3) penyusunan jadwal pengerjakan proyek; 4) monitor kegiatan dan perkembangan proyek; 5) uji hasil temuan; 6) evaluasi kegiatan proyek.

Kata kunci: cerpen, metafora, nilai pendidikan karakter, pembelajaran sastra