Latar Belakang: Hingga saat ini belum ditemukan terapi yang dapat menyembuhkan thalassemia, transfusi darah dan kelasi besi diberikan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Namun, terapi transfusi darah jangka panjang menyebabkan adanya peningkatan kadar ferritin. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagi peneliti, apakah terdapat hubungan antara kadar feritin dan kualitas hidup pasien thalassemia.
Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan potong lintang. Kriteria inklusi meliputi anak usia 5 hingga 18 tahun, sedang mendapatkan pendidikan baik formal ataupun informal, dan rutin melakukan transfusi darah di RSDM, mengalami komplikasi hemosiderosis, bersedia diikutsertakan. Kriteria eksklusi meliputi anak yang mengalami demam saat pengambilan transfusi, anak dengan disabilitas fisik, dan tidak bersedia untuk diikutsertakan dalam penelitian. Kadar feritin diketahui dari rekam medis, kualitas hidup dinilai menggunakan kuisioner PEDSQL Analisis hubungan kedua variabel menggunakan  uji spearsman dengan aplikasi SPSS 25.
Hasil: Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Dr Moewardi Surakarta dalam rentang bulan April-Agustus 2021 mengenai hubungan kadar feritin terhadap kualitas hidup pasien thalassemia anak menggunakan PedsQL Laporan Orangtua dapat disimpulkan bahwa untuk terdapat hubungan negatif dengan korelasi yang rendah dengan nilai P=0,038 dan R= -0,278. Sedangkan tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara kadar feritin terhadap kualitas hidup pasien thalassemia anak menggunakan PedsQL Laporan Anak dengan hasil P=0,149 dan R= -0,195.
Simpulan: Terdapat hubungan antara kadar feritin terhadap kualitas hidup pasien thalassemia anak.

Kata Kunci: thalassemia, feritin, kualitas hidup, transfusi, PEDSQL