Kayu merupakan material konstruksi dengan karakteristik yang unik dan sudah digunakan sejak awal peradaban manusia. Seiring dengan perkembangan zaman, berkembang lah material rekayasa dari kayu, salah satunya adalah laminated veneer lumber (LVL). LVL merupakan kayu rekayasa yang dalam perkembangannya dimaksudkan untuk dapat digunakan sebagai kayu struktural pengganti kayu solid. LVL biasanya terbuat dari kayu lunak. Tetapi saat ini mulai dikembangan penelitian mengenai LVL menggunakan kayu keras. Salah satu kayu keras yang banyak ditemui di Indonesia adalah kayu mahoni. Berangkat dari sifat kayu mahoni yang merupakan kayu kelas kuat II – III, maka kayu mahoni direkayasa menjadi LVL untuk mendapatkan sifat fisis dan mekanis LVL yang lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh jumlah lapisan vinir terhadap sifat fisis dan mekanis LVL mahoni. LVL mahoni dibuat dengan tiga variasi jumlah lapisan, yakni 18, 20, dan 23 lapis yang dikempa pada tekanan kempa dingin 135 kgf/cm2 selama 30 menit dan kempa panas 8,5 – 10 MPa selama 1300 detik. Benda uji lalu diuji kadar air, delaminasi, kuat tarik, kuat tekan, dan kuat lentur, yang kemudian hasilnya dianalisis menggunakan Microsoft Excel. Rata-rata hasil pengujian sifat mekanis tertinggi mayoritas dimiliki oleh LVL mahoni 18 lapis, sementara hasil uji fisis tertinggi dimiliki oleh LVL 23 lapis. Hasil uji menyatakan adanya peningkatan sifat fisis seiring dengan kenaikan jumlah lapisan, dalam hal ini kerapatan dan berat jenis, sedangkan hasil uji sifat mekanis mayoritas belum menunjukkan adanya kenaikan sifat mekanis seiring dengan penambahan vinir.