Fitra Asysyifa. S172108004. 2023. Strategi Pragmatik Peristiwa Menasihati dalam Interaksi Berbahasa Arab pada Animasi Fawwaz wa Nurah. Pembimbing I Prof. Dr. Djatmika, M.A. (NIP. 196707261993021001), Pembimbing II Dr. Hanifullah Syukri, M.Hum. (NIP. 196806171999031002). Tesis. Fakultas Ilmu Budaya Program Studi S-2 Ilmu Linguistik, Minat Utama Linguistik Deskriptif. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Penelitian ini membahas mengenai tindak tutur dalam peristiwa menasihati dalam animasi berbahasa Arab Fawwaz wa Nurah yang ditayangkan dalam kanal youtube iEN. Tujuan penelitian ini meliputi tiga hal yakni (1) memaparkan jenis-jenis tindak tutur yang termasuk dalam peristiwa menasihati, (2) memaparkan strategi kesantunan berdasarkan tindak tutur yang digunakan oleh tokoh dalam animasi, (3) memaparkan faktor penggunaan kesantunan berdasarkan tindak tutur yang digunakan.

 Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif dengan sasaran sebuah kasus penggunaan bahasa (studi kasus) dan bersifat deskriptif. Penelitian ini menggunakan pendekatan pragmatik. Pendekatan ini digunakan untuk menjawab permasalahan dan menginterpretasikan maksud dari tuturan yang dituturkan. Sumber data dari penelitian ini berupa data lisan yang diperoleh dari animasi berbahasa Arab dengan judul Fawwaz wa Nurah di youtube. Peneliti memperoleh data penelitian dengan cara mengunduh di kanal youtube iEN. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode simak yang diikuti secara berurutan berupa teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kontekstual yakni analisis yang mendasarkan, memperhitungkan, dan mengaitkan bahasa dengan identitas-identitas konteks penggunaannya. Sedangkan validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi.

Simpulan hasil penelitian ini terdapat 10 tindak tutur yang digunakan berdasarkan peristiwa menasihati yang digunakan dalam animasi Fawwaz wa Nurah. Pertama, tindak tutur yang ditemukan yaitu (1) TT-mengingatkan, (2) TT-menganjurkan, (3) TT-melarang, (4) TT-memerintah, (5) TT-memuji, (6) TT-menasihati, (7) TT-bertanya, (8) TT-menyarankan, (9) TT-mengimbau, (10) TT-mengarahkan. Tindak tutur yang dominan digunakan adalah TT-mengingatkan.  Kedua, strategi yang digunakan ada empat strategi yaitu (1) strategi kesantunan langsung (bald on record), (2) strategi kesantunan negatif, (3) strategi kesantunan tidak langsung (off record), dan (4) strategi kesantunan positif. Strategi kesantunan yang dominan digunakan adalah strategi kesantunan positif. Ketiga, faktor yang mempengaruhi penggunaan kesantunan berdasarkan tindak tutur yang digunakan yaitu (1) faktor kekusaan (power), faktor ini menempati tingkatan tertinggi berdasarkan hasil temuan penelitian, misalnya dalam tokoh orang tua terhadap anak-anaknya (2) faktor jarak sosial (social distance), faktor ini menempati tingkatan sedang berdasarkan hasil temuan penelitian, misalnya dalam tuturan tokoh antar teman. (3) faktor tingkat pembebanan (rangking of imposition), faktor ini tidak banyak muncul dalam tuturan berdasarkan hasil temuannya. Tiga faktor tersebut yang banyak berpengaruh dalam tuturan antartokoh adalah faktor kekuasaan (power).

Penelitian ini ditemukan sepuluh tindak tutur, empat strategi kesantunan, dan tiga faktor yang mempengaruhi penggunaan kesantunan berbahasa. Kesantunan tindak tutur mampu mendukung keefektifan tuturan dalam tokoh animasi dengan cara menggunakan tindak tutur tersebut. Tuturan yang santun sangat berpengaruh dalam penyampaian sebuah nasihat tanpa adanya ketersinggungan dari mitra tutur terhadap penutur. Penggunaan teori pragmatik dalam penelitian animasi diharapkan mampu memberikan kontribusi keilmuan berdasarkan cabang dari ilmu bahasa khususnya bahasa Arab yang belum banyak ditemukan. Dalam animasi Fawwaz wa Nurah memberikan banyak pembelajaran, baik berupa ucapan maupun perilaku terhadap para penonton, sehingga dengan menggunakan tuturan yang santun pesan-pesan yang terkandung di dalamnya dapat tersampaikan dengan baik.