Ketidakjujuran akademik merupakan masalah yang berkembang dan menjadi ancaman bagi sistem pendidikan. Dampak negatif ketidakjujuran akademik berpengaruh terhadap pribadi dan tingkat pendidikan karena dianggap sebagai awal dari tindakan korupsi dan penurunan moral. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui persepsi dosen terhadap ketidakjujuran akademik mahasiswa pendidikan teknik pendidikan teknik dilihat dari program studi, jenis kelamin, lama mengajar dan pendidikan tertinggi, (2) mengetahui pengalaman dosen terhadap ketidakjujuran akademik mahasiswa pendidikan teknik, (3) mengetahui tindakan dosen terhadap ketidakjujuran akademik mahasiswa pendidikan teknik pendidikan teknik dilihat dari program studi, jenis kelamin, lama mengajar dan pendidikan tertinggi, serta (4) menganalisis pengaruh persepsi dosen terhadap tindakan dosen dalam menyikapi ketidakjujuran akademik mahasiswa pendidikan teknik. 
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Sumber data penelitian ini merupakan Dosen Pendidikan Teknik Kejuruan yaitu Dosen Pendidikan Teknik Mesin, Dosen Pendidikan Teknik Bangunan, dan Dosen Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan nonprobability sampling yaitu total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara. Teknik uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif, uji prasyarat dan uji hipotesis. 
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, menurut persepsi dosen bahwa ketidakjujuran akademik merupakan masalah yang serius di dunia pendidikan yang dapat merusak moral dan etika, serta menjunjung tinggi integritas akademik merupakan tanggung jawab dosen. Pada faktor demografis program studi, jenis kelamin, lama mengajar dan pendidikan tertinggi tidak ditemui adanya perbedaan terhadap persepsi dosen. Kedua, menurut pengalaman dosen sering menyaksikan bentuk-bentuk ketidakjujuran akademik yang dilakukan mahasiswa. Ketidakjujuran akademik yang sering dilakukan mahasiswa yaitu tidak ikut mengerjakan dan hanya titip nama saat tugas kelompok, menyontek atau bertanya kepada teman saat ujian dan mahasiswa sering mengumpulkan tugas individu yang sama dengan mahasiswa lain. Ketiga, dosen akan melakukan tindakan jika mahasiswa terlibat melakukan ketidakjujuran akademik. Tindakan yang dilakukan dosen yaitu dengan mengklarifikasi ketidakjujuran akademik yang dilakukan mahasiwa, memberikan teguran dan peringatan kepada mahasiswa, meminta mahasiswa untuk mengulang pekerjaan, pengurangan nilai, tidak memberikan nilai bahkan sampai tidak meluluskan mahasiswa. Pada faktor demografis program studi, jenis kelamin, lama mengajar dan pendidikan tertinggi tidak ditemui adanya perbedaan terhadap tindakan dosen. Keempat, terdapat pengaruh positif persepsi dosen terhadap tindakan dosen dalam menyikapi ketidakjujuran akademik mahasiswa pendidikan teknik. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi lembaga pendidikan dalam usaha untuk menangani masalah ketidakjujuran akademik mahasiswa dengan membuat kebijakan akademik yang menyesuaikan dengan kompetensi dan kondisi yang ada di masing-masing prodi serta menegakkan kebijakan akademik secara konsisten.