Sejak era internet dimulai di Indonesia, jurnalisme mengalami konvergensi yang ditandai dengan eksistensi portal media online pada tahun 1990-an, yang hingga kini mewarnai dunia maya. Kemampuan portal media online untuk menayangkan berita dengan cepat, sering kali tidak diiringi dengan sumber yang kredibel serta informasi yang disampaikan hanya di permukaan. Bagaimana media memberitakan kepada publik atas sebuah peristiwa, menjadi fokus penelitian untuk mengungkap lebih dalam bagaimana institusi media mengonstruksi sebuah informasi dan membingkai berita sebelum disampaikan kepada khalayak.

Peristiwa yang diangkat dalam penelitian ini adalah mundurnya Adamas Belva Syah Devara dari jabatannya sebagai Staf Khusus Presiden Republik Indonesia dari kalangan milenial. Belva Devara dianggap memiliki konflik kepentingan atas penunjukan Skill Academy by Ruangguru sebagai mitra dari Kartu Prakerja yang memiliki nilai transaksi lebih dari 5 triliun rupiah.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif analisis framing Pan dan Kosicki yang terbagi dalam empat struktur besar, yakni sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Objek penelitian adalah 12 berita dari CNNIndonesia.com dan Tirto.id sebagai media yang memiliki jumlah publikasi berita yang sama pada periode 15-25 April 2020. Selanjutnya, hasil temuan juga dianalisis berdasarkan konsep ideologi media serta Teori Ekonomi Politik Media menurut Vincent Mosco.

Hasilnya, CNNIndonesia.com berupaya menginformasikan dengan pembawaan yang cenderung positif dan berhati-hati. Sedangkan Tirto.id mengambil sikap skeptis dan kritis melalui reportase mendalam serta dalam bentuk infografis. Perbedaan dari kedua media disebabkan karena memiliki ideologi berbeda, yang tercermin dalam penyampaian pesan-pesan melalui teks berita.