Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri peserta didik penyandang disabilitas dan strategi SMALB Negeri Temanggung dalam membangun konsep diri positif peserta didik penyandang disabilitas. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang berupaya untuk menggali pengalaman hidup peserta didik penyandang disabilitas dalam memaknai kondisi tubuh dan membangun konsep diri. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan informan antara lain yaitu peserta didik tunarungu dan tunagrahia, guru kelas, kepala sekolah, waka kurikulum, dan staff karyawan SMALB Negeri Temanggung. Teknik pengumpulan data di dalam penelitian ini menggunakan dua cara yaitu wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan secara bebas terpimpin yaitu proses tanya jawab peneliti dengan informan yang berjalan terarah dan terstruktur sesuai instrumen penelitian tetapi tidak menutup kemungkinan peneliti memberikan pertanyaan di luar instrumen. Observasi dilakukan secara non-partisipatif yang mana peneliti mengamati proses pembelajaran dan kegiatan ko-kurikuler P5. Sedangkan analisis data pada penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada peserta didik penyandang disabilitas SMALB Negeri Temanggung dalam membangun konsep diri melalui 3 proses yaitu persepsi, interpretasi, dan respon. Adanya sebuah persepsi negatif yang dikonstruksi secara sosial mengenai penyandang disabilitas memberikan pengaruh terhadap cara mereka melihat dan memaknai tubuhnya sebagai penyandang disabilitas. Tidak dapat dipungkiri adanya persepsi negatif memberikan pengaruh terhadap proses interpretasi peserta didik penyandang disabilitas terhadap pemaknaan dan kepuasan kualitas diri mereka. Konsep diri yang terbentuk atas persepsi dan interpretasi yang mereka memiliki adalah  perasaan malu dan minder akan kondisi tubuh yang dianggap berbeda oleh masyarakat sehingga terdapat keterbatasan bersosialisasi. Meskipun demikian, peserta didik penyandang disabilitas beruntung dikelilingi orang terdekat yang selalu memberikan dukungan positif untuk senantiasa membangun konsep diri positif. Komunikasi persuasif digencarkan oleh SMALB Negeri Temanggung untuk membentuk konsep diri positif antara lain melalui strategi pembelajaran dengan memberikan motivasi, video pembelajaran, kegiatan P5, pendidikan vokasional, apel pagi, dan poster slogan persuasif.