Pestisida memiliki peran dalam pemberantasan hama pada sistem pertanian. Penggunaan pestisida telah menimbulkan pencemaran pada lingkungan seperti pada tanah yang digunakan dalam penelitian ini yang merupakan hasil komposit tanah pertanaman bawang merah 3 Kecamatan (Bulakamba, Larangan, dan Wanasari) di Kabupaten Brebes karena terdapat residu sebesar 4.05 ?L/L dan telah melebihi batas aman yaitu 0.1 ?L/L. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Tanaman Biduri (Calotropis gigantea) yang dikombinasikan dengan Pseudomonas sp., konsorsium bakteri dan biochar terhadap bioremediasi tanah tercemar pestisida klorpirifos. Jenis penelitian ini yaitu eksperimen di rumah kaca dengan menggunakan rancangan percobaan faktorial dengan rancangan dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor yaitu Bakteri Indigenous (I): Tanpa Bakteri indigenous (I0), Pseudomonas sp. (I1), Konsorsium bakteri (I2) dan Biochar (B): tanpa biochar (B0), dengan biochar tempurung kelapa (15 ton/ha) (B1). Terdapat 6 kombinasi yang masing – masing diulang 3 kali sehingga diperoleh 18 satuan perlakuan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar pestisida klorpirifos pada tanah setelah perlakuan menurun apabila dibandingkan perlakuan kontrol. Penurunan kadar pestisida tertinggi ada pada perlakuan Konsorsium Bakteri + biochar (I2B1) yaitu 0,08 ?L/L dimana mengalami penurunan 98,02 ?ri tanah awal dan kadarnya 96,7 % lebih rendah dari perlakuan kontrol. Serapan pestisida klorpirifos oleh tanaman Biduri bervariasi mencapai 8,04 ?g pada perlakuan Konsorsium Bakteri + biochar (I2B1) atau 73 % lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Pemanfaatan Tanaman Biduri dan kombinasinya dengan bakteri indigenous dan biochar mampu menurunkan kadar pestisida pada klorpirifos tanah sehingga dapat dijadikan salah satu cara bioremediasi untuk mewujudkan ketahanan pangan.