Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan : (1) konsep kearifan lokal Gusjigang, (2) nilai-nilai karakter yang terkandung dalam kearifan lokal Gusjigang, (3) pemanfaatan kearifan lokal Gusjigang sebagai sumber penanaman nilai-nilai karakter dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas XII di MAN 2 Kudus.
Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian disajikan dalam bentuk naratif. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara dan analisis dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif yang tahapannya meliputi pengumpulan data, reduksi data, sajian data, serta penyimpulan data.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) Gusjigang adalah filosofi hidup yang melekat pada diri Sunan Kudus dan sudah dikenal oleh masyarakat Kudus. Sunan Kudus membangun konsep “Gusjigang” yang artinya pemuda harus bagus, pintar mengaji, dan pandai berdagang. (2) Nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan lokal Gusjigang dapat digolongkan ke dalam tiga bidang, yaitu akhlak mulia, tradisi ilmiah, serta etos kewirausahaan. Nilai-nilai yang termuat dalam kearifan lokal Gusjigang dapat mengikuti perkembangan zaman serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan lokal Gusjigang tetap mejadi pedoman hidup tanpa mengubah esensi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. (3) Bentuk pemanfaatan kearifan lokal Gusjigang dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran sejarah kebudayaan Islam di kelas XII. Pemanfaatan nilai-nilai kearifan lokal Gusjigang disebutkan secara tersirat dalam RPP sejarah kebudayaan Islam kelas XII materi Walisanga pada bagian asesmen. Pemanfaatan nilai-nilai Gusjigang melalui penugasan kepada peserta didik dan pada saat pembelajaran sejarah kebudayaan Islam berlangsung. Nilai-nilai kearifan lokal Gusjigang ditanamkan secara tersirat yaitu disiplin, tanggung jawab, dan kejujuran.

Kata kunci : nilai karakter, pembelajaran sejarah kebudayaan Islam