Latar Belakang : Hemofilia A adalah penyakit gangguan pembekuan darah yang bersifat herediter yang disebabkan kekurangan Faktor VIII (F VIII). Metilprednisolon adalah derivat prednisolon sebagai anti inflamasi yang sangat kuat dengan efek samping minimal. Penelitian bertujuan mengkaji dan menganalisis pengaruh Metilprednisolon dosis rendah terhadap kadar IL 2, IL4, IL 10 dan Inhibitor Faktor VIII serta hubungan Polimorfisme Exon 22 Gen Faktor VIII dengan Inhibitor Faktor VIII pada pasien Hemofilia A dewasa pada Suku Jawa, Indonesia.
Metode : Penelitian studi eksperimental desain randomized clinical trial dengan uji pre-post disertai kelompok kontrol untuk kajian ekspresi IL2, IL4, IL10, Inhibitor Faktor VIII (sebelum dan setelah pemberian plasebo/ Metilprednisolon dosis rendah selama 6 minggu). Studi non eksperimental observasi cross sectional untuk kajian hubungan Polimorfisme Exon 22 Gen Faktor VIII, Inhibitor Faktor VIII (sebelum pemberian Metilprednisolon dosis rendah 1 mg/ kgBB/ hari). Subjek penelitian dipilih dengan menggunakan teknik sampling acak sederhana, dan didapatkan kelompok kontrol (n = 5) dan kelompok perlakuan (n = 6). Uji statistik berupa uji non parametrik Korelasi Pearson dan parametrik Uji T berpasangan menggunakan software SPSS 22 untuk windows.
Hasil : Dalam kurun waktu 6 minggu laju peningkatan IL 2 (p = 0,636), IL 4 (p = 0,367), IL 10 (p = 0,034) dan kadar Inhibitor Faktor VIII (p = 0,030) kelompok perlakuan Metilprednisolon lebih lambat daripada kelompok kontrol (signifikan jika p < 0 xss=removed xss=removed>Kesimpulan : Metilprednisolon 1 mg/ kg BB/ hari secara signifikan dapat menghambat perkembangan ekspresi IL 10 dan kadar Inhibitor Faktor VIII. Polimorfisme berupa gross gene deletion pada Exon 22 Gen Faktor VIII pada pasien Hemofilia A Dewasa Suku Jawa merupakan faktor risiko terbentuknya Inhibitor Faktor VIII.

Kata kunci : Faktor VIII, Hemofilia, Interleukin, Metilprednisolon, Polimorfisme.