×
Pendahuluan: Migrain merupakan penyebab tertinggi kedua disabilitas di seluruh dunia. Propranolol sebagai lini pertama profilaksis migrain memiliki banyak efek samping yang menyebabkan kegagalan terapi. Atogepant dan rimegepant adalah small molecule antagonis reseptor calcitonin gene-related peptide (CGRP) yang baru dikembangkan. Penelitian yang membandingkan gepant dengan propranolol secara langsung belum ada saat ini. Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk menelaah efektivitas gepant dibandingkan dengan propranolol secara tidak langsung.
Metode: Pencarian artikel atogepant, rimegepant, dan propranolol dilakukan pada PubMed, CENTRAL, ScienceDirect, dan ClinicalTrials.gov sampai dengan 8 Maret 2023. Kriteria inklusi berupa placebo-controlled parallel-group randomized controlled trial (RCT); pasien migrain episodik usia dewasa; melaporkan efikasi (monthly migraine days/MMD atau responder rate 50%) dan efek samping. Meta analisis perbandingan tidak langsung atogepant dan propranolol menggunakan RevMan versi 5.4.1, sedangkan rimegepant secara telaah sistematis. Efek samping dikelompokkan dan dianalisis berdasarkan sistem organ.
Hasil: Sebanyak 9 artikel dan 3212 partisipan terlibat dalam telaah ini. Ketiga obat secara signifikan menurunkan MMD dengan rincian atogepant sebesar -0.42 SMD (-0.56 to -0.28; p < 0 xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed> 0.05).
Simpulan: Efikasi atogepant sebanding dengan propranolol, tetapi tolerabilitas atogepant menjanjikan. Risiko putus obat akibat efek samping atogepant lebih rendah dari propranolol walaupun tidak berbeda signifikan. Pasien atogepant berisiko mengalami gangguan gastrointestinal. Efikasi rimegepant sebagai profilaksis migrain masih rendah.