×
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui penggunaan model yang menghasilkan kemampuan berpikir kreatif siswa yang lebih baik. Siswa yang dikenai pembelajaran dengan model Problem Based Learning atau pembelajaran Problem Based Learning dengan media Geoboard; (2) mengetahui pada tipe Adversuty Quotient yang menghasilkan kemampuan berpikir kreatif siswa yang lebih baik. Siswa yang mempunyai Adversity Quotient tinggi, sedang, atau rendah; (3) mengetahui masing-masing tipe Adversity Quotient manakah yang menghasilkan kemampuan berpikir kreatif siswa yang lebih baik, siswa dengan model pembelajaran Problem Based Learning atau pembelajaran Problem Based Learning dengan media Geoboard; (4) mengetahui pada masing-masing tipe Adversity Quotient yang menghasilkan kemampuan berpikir kreatif siswa yang lebih baik, siswa dengan model pembelajaran Problem Based Learning atau pembelajaran Problem Based Learning dengan media Geoboard. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu atau quasi experiment research. Populasi pada penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri 3 Ngargoyoso. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa kelas VII A dengan jumlah siswa 29 dan siswa kelas VII B dengan jumlah siswa 30. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling dengan memperhatikan sebuah populasi yang homogen. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa metode tes untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa dan angket untuk mengetahui tingkat adversity quotient siswa. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, dilanjutkan uji lanjut pasca anava dengan uji komparansi ganda dengan metode Scheffe. Hasil analisis pada penelitian ini diperoleh bahwa : (1) Siswa yang diberikan pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Problem based learning dengan media Geoboard menghasilkan kemampuan berpikir kreatif yang lebih baik daripada siswa yang diberikan model pembelajaran problem Based Learning pada materi segiempat. (2) Adversity Quotient siswa memberikan pengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Siswa dengan Adversity Quotient tinggi memiliki kemampuan berpikir kreatif lebih baik dari dengan siswa Adversity Quotient sedang dan Adversity Quotient rendah, sedangkan siswa dengan Adversity Quotient sedang memiliki kemampuan berpikir kreatif lebih baik dibandingkan dengan siswa Adversity Quotient rendah. pada materi segiempat. (3) Pada masing-masing model pembelajaran siswa dengan Adversity Quotient tinggi memiliki kemampuan berpikir kreatif lebih baik dibandingkan dengan siswa Adversity Quotient sedang dan rendah. Siswa dengan Adversity Quotient sedang memiliki kemampuan berpikir kreatif lebih baik dibandingkan dengan siswa Adversity Quotient rendah pada materi segiempat. (4) Pada masing-masing Adversity Quotient yaitu tingi, sedang, dan rendah, model pembelajaran Problem Based Learning dengan media Geoboard menghasilkan kemampuan berpikir kreatif yang lebih baik daripada model pembelajaran langsung pada materi segiempat.