Butil klorida merupakan senyawa yang penting sebagai bahan baku maupun bahan pendukung proses industri. Butil klorida berfungsi sebagai bahan baku pada pembentukan butil litium dan butyl cellosolve dan berfungsi sebagai bahan pendukung pada pembuatan pestisida, polimerisasi etilen, dan polimer karet sintetis. Pabrik ini dirancang akan didirikan di Cilegon, Banten pada Tahun 2025 dengan kapasitas 25.000 ton/tahun dan beroperasi secara kontinyu selama 350 hari/tahun. Satu kilogram butil klorida yang dihasilkan membutuhkan butanol sebanyak 0,878 kg dan asam klorida sebanyak 1,311 kg serta menghasilkan limbah sebanyak 1,189 kg.

Pembentukan butil klorida merupakan reaksi hidroklorinasi butanol yang berfase cair-cair antara butanol dan asam klorida dengan katalis zinc klorida. Reaksi berlangsung dalam reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) pada suhu 80oC dengan tekanan 1,013 bar. Pemurnian produk dilakukan dengan dekanter dan menara distilasi hingga diperoleh butil klorida dengan kemurnian 99,5?rat dengan melakukan recycle katalis sehingga dapat digunakan kembali. Limbah yang dihasilkan sebanyak 1,118 kg/kg produk akan diolah oleh PT. Wastec International.

            Pabrik ini menggunakan air yang diperoleh dari PT. Krakatau Tirta Industri dengan kebutuhan total air termasuk untuk make-up air pendingin, umpan boiler, dan sanitasi sebanyak 0,019 m3/kg produk, superheated steam dengan suhu 200oC sebanyak 1,438 kg/kg produk, udara tekan dengan tekanan 4,05 bar sebanyak 0,022 m3/kg produk dan bahan bakar High Speed Diesel sebanyak 0,134 L/kg produk. Pengujian kualitas bahan baku dan produk dilakukan dalam laboratorium untuk memastikan mutu sesuai spesifikasi yang diharapkan.

Pabrik butil klorida memiliki bentuk usaha Perseroan Terbatas (PT) dengan nama PT Butyl International. Struktur organisasi yang diterapkan adalah garis dan staf. PT Butyl International memiliki karyawan sebanyak 143 yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift.

PT. Butyl International membutuhkan modal sebesar Rp666.790.435.443,81 dengan pembangunan selama 2 tahun dan 10 tahun untuk pengoperasian pabrik. Hasil analisis profitabilitas non-discounted menunjukkan nilai PBP (Payback Period) selama 1,81 tahun, Cummulative Cash Ratio (CCR) sebesar 3,61, Rate of Return on Investment (ROROI) sebesar 50,19%, dan Cummulative Cash Position (CCP) sebesar Rp1.610.939.479.109,06. Berdasarkan analisis profitabilitas discounted diperoleh nilai Discounted Payback Period (DPBP) selama 2,13 tahun, Present Value Ratio (PVR) sebesar 2,09, Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFROR) sebesar 24,95%, dan Net Present Value (NPV) sebesar Rp666.840.907.912,50. Hasil analisis risiko yaitu Break Event Point sebesar 42,67% dan Shut Down Point sebesar 20,02%. Dari hasil analisis ekonomi, dapat disimpulkan bahwa pabrik ini layak untuk didirikan.