Pembelajaran PJOK mencangkup keseluruhan unsur kehidupan seperti, koognitif, kterampilan, estetika, social. Dalam pembelajran semua tujuan tersebut harus mampu disampaikan guru secara nyata kepada peserta didik demi menciptakan SDM yang berkualitas. Kinerja guru dapat dilihat dari output yang dihasilkan, meliputi; Standar Ketuntatasan Belajar Minimal (SKBM), laporan guru mengenai peserta didiknya. Rendahnya kinerja guru terlihat dari perilaku guru yang bersangkutan antara lain tidak disiplin, tidak tepat waktu, kurang berinisiatif, dan kurang motivasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis Motivasi Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan pada Sekolah Menegah Negeri di Surakarta Dalam Sudut Pandang Self-Determination Theory.
Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang ada di SMA negeri dan SMK negeri di Surakarta sebanyak 55 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini mengunakan teknik sampel jenuh. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini mengunakan teknik survei melalui penyebaran kuesioner yang diadopsi dari Sport Motivation Scale-6 (SMS-6). Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data statistik deskriptif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata skor motivasi adalah 49,76 dalam sudut pandang SDT motivasi guru PJOK di Surakarta masuk dalam kategori Identified regulation, integrated regulation dan intrinsic motivation yang menunjukan skor positif dengan alasan mengajar PJOK rata-rata karena mencapain tujuan pribadi, dua diantaranya di atas 24 yang berarti sangat tinggi. Motivasi Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di Surakarta melakukan pembelajaran tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar.

Kata Kunci: Motivasi, Self-Determination Theory, Guru PJOK