Padi merupakan komoditi pangan penting di negara-negara berkembang, khususnya Indonesia. Sumber plasma nutfah padi di Indonesia melimpah, salah satunya adalah padi lokal Mentik Wangi yang berasal dari Magelang, Jawa Tengah. Padi Mentik Wangi mempunyai sifat unggul, yakni rasa nasi enak, lembut dan pulen,serta mempunyai aroma wangi. Namun, petani kurang berminat mengembangkan padi ini karena mempunyai batang tinggi dan mudah rebah, umur panen panjang, serta daya hasil relatif rendah. Upaya memperbaiki sifat-sifat padi mentik wangi dapat ditempuh dengan pemuliaan mutasi melalui iradiasi sinar gamma. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi mengenai daya hasil 14 galur mutan dan mendapatkan galur mutan yang berpotensi memiliki batang pendek dan berdaya hasil tinggi untuk dikembangkan sebagai varietas baru. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Pertanian Kebun Benih Padi Tegalgondo Desa Sreten, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah pada Bulan Juni-Oktober 2020. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan faktor tunggal. Faktor yang digunakan adalah galur yang berjumlah 14 dengan jumlah tanaman 30 tanaman dan dengan 3 kali pengulangan. Hasil pengamatan dianalisis dengan analisis uji F (Anova) kemudian uji jarak berganda Duncan untuk mengetahui perbedaan antar galur yang diuji. Hasil penelitian ini menunjukan sebanyak 14 galur padi varietas Mentik Wangi yang diuji menghasilkan daya hasil yang berbeda-beda tiap galur dan tergolong tinggi berkisar 6,70–8,21 ton ha-1 dan didapat 9 galur yang memiliki karakter batang pendek serta daya hasil tinggi yakni galur M6-MW3-G10-14-2, M6-MW3-G12-1-17, M6-MW3- G5-21-3, M6-MW3-G5-21-14, M6-MW3-G6-17-14-4, M5-MW3-G6-20-9-16, M6-MW3-
G1-1-2 M5-MW3-G1-5-47, M6-MW3-G6-10-9-26. Galur-galur tersebut berpotensi sebagai galur unggul dan perlu diuji lebih lanjut dalam uji multilokasi.