Cahyati Ulizda. K8419016. Pembimbing I: Yosafat Hermawan Trinugraha, S.sos, MA, Ph.D. Pembimbing II: Riadi Syafutra Siregar, S. Pd., M.Si. KONSTRUKSI SOSIAL REMAJA SEKOLAH MENENGAH ATAS TERHADAP KONSUMSI ROKOK ELEKTRIK (VAPE) DI KECAMATAN SEKAYU KABUPATEN MUSI BANYUASIN. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2023. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan latar belakang remaja Sekolah Menengah Atas dalam penggunaan rokok elektrik di Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin, dan (2) mengidentifikasi pola konstruksi sosial yang terbangun pada para remaja Sekolah Menengah Atas yang menggunakan rokok elektrik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data penelitian ini meliputi sumber data primer yakni peristiwa penggunaan rokok elektrik (pembelian kelengkapan dan penggunaan Vape di tongkrongan), informan (remaja yang menggunakan Vape, pedagang toko Vape); dan sumber data sekunder yakni artikel, jurnal, penelitian terdahulu yang relevan. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi berpartisipasi pasif, analisis dokumen, dan wawancara mendalam secara langsung. Teknik uji validitas yang digunakan adalah triangulasi sumber data. Analisis data dengan menggunakan teknik analisis interaktif. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut; Pertama, peluang bisnis rokok elektrik (Vape) begitu menjanjikan terlihat jelas bahkan di Kecamatan Sekayu selama kurun waktu delapan tahun ke belakang yang tadinya belum ada sama sekali bisnis Vape, namun sekarang sudah berkembang menjadi dua pusat toko Vape terbesar yang memiliki beberapa cabang. Kedua, latar belakang remaja dalam menggunakan rokok elektrik (Vape) adalah mereka yang secara spontan menjadikan gaya hidup tersebut sebagai simbolik dalam aktualisasi diri. Selain itu, teman menjadi faktor utama pemicu dalam penggunaan Vape baik itu hasil rekomendasi dengan dalih menjauhi rokok tembakau maupun alasan ingin menjalin banyak relasi. Ketiga, konstruksi sosial remaja terhadap konsumsi rokok elektrik (Vape) antara lain pada (1) Proses Eksternalisasi, terlihat berbagai alasan para remaja yang menggunakan Vape seperti karena ingin coba-coba, pengaruh teman dan lingkungan tongkrongan, penasaran dengan rasa Vape, dapat mengurangi stres, dan mengurangi candu terhadap rokok konvensional; (2) Proses Objektivasi, terlihat bahwa adanya beberapa respon masyarakat terutama orang tua yang memberikan larangan keras terhadap penggunaan rokok ataupun Vape; (3) Proses Internalisasi, terlihat beberapa remaja mulai menyadari pentingnya menjaga kesehatan diri dengan berhenti menggunakan Vape, beberapa remaja mulai membatasi diri dalam penggunaan Vape dengan meminimalisir menjadi satu hingga dua jam setiap harinya atau hanya saat di tongkrongan saja, dan lainlain. Keempat, respon masyarakat terhadap fenomena remaja yang menggunakan Vape yakni masyarakat sendiri pun tidak terlalu mempermasalahkan remaja yang menggunakan Vape. Sebagian besar mengatakan bahwa hal itu wajar-wajar saja, justru akan lebih berbahaya jika mereka menggunakan rokok tembakau dan selama para remaja bisa menempatkan diri dalam penggunaannya.