Penuaan kulit intrinsik dapat menurunkan produksi fibroblas, sehingga menyebabkan penurunan sintesis kolagen. Proses penuaan tersebut dipercepat dengan adanya faktor ekstrinsik, yaitu sinar UV yang mampu meningkatkan produksi radikal bebas. Bunga telang diketahui memiliki aktivitas antioksidan yang mampu memerangi efek ROS, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sediaan krim anti-aging. Sifat fisika dan kimia sediaan krim dipengaruhi oleh emulgator, yaitu asam stearat dan trietanolamin. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sediaan krim ekstrak etanol bunga telang dengan sifat fisika dan kimia yang baik dan memiliki aktivitas anti-aging.

Berdasarkan trial and error basis krim, diperoleh tiga formula dengan perbandingan asam stearat dan trietanolamin sebesar 12:5%; 13:4%; dan 14:3%. Sediaan krim dibuat dengan mencampurkan fase air ke dalam fase minyak pada suhu 75ºC. Sediaan yang dihasilkan dievaluasi sifat fisika dan kimia, sehingga diperoleh formula terbaik yang memenuhi standar uji menurut SNI. Formula terbaik tersebut kemudian diuji aktivitas anti-aging. Data hasil penelitian dibandingkan dengan kepustakaan yang relevan serta menggunakan ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui perbedaan setiap perlakuan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak asam stearat maka akan menghasilkan sediaan krim yang semakin kental, daya lekat dan viskositas meningkat, serta daya sebar dan pH menurun. Selain itu, dapat diketahui bahwa formula terbaik yaitu F1 yang menggunakan perbandingan asam stearat dan trietanolamin sebesar 12:5% karena memenuhi standar uji SNI dengan hasil uji yaitu homogen; daya lekat 8,97 detik; daya sebar 5,21 cm; pH 7,8; dan viskositas 993,33 dPas. Berdasarkan hasil uji aktivitas anti-aging, diketahui bahwa sediaan krim ekstrak etanol bunga telang memiliki aktivitas anti-aging dengan meningkatkan jumlah fibroblas dan kolagen, serta kelembapan pada kulit.