Penggunaan bahan ajar untuk apresiasi novel Jawa yang bersumber dari buku paket tidak efektif. Minat baca siswa terhadap novel Jawa rendah dan pengetahuan siswa seputar sastra Jawa menjadi terbatas, sebab masih banyak guru yang menjadikan buku paket sebagai sumber utama belajar. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan bahan ajar melalui penggunaan novel Jawa. Salah satu alternatif novel Jawa adalah novel karangan Tulus Setiyadi yang berjudul Juminem Dodolan Tempe? Penelitian ini bertujuan untuk menemukan, menganalisis dan menginterpretasi stereotip perempuan dan nilai pendidikan karakter dalam novel Juminem Dodolan Tempe? karya Tulus Setiyadi, serta relevansinya sebagai bahan ajar bahasa Jawa di Sekolah Menengah Atas.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Juminem Dodolan Tempe? dan informan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan analisis dokumen dan wawancara dengan informan. Informan yang menjadi narasumber yaitu satu dosen ahli sastra, satu guru bahasa Jawa, Tulus Setiyadi sebagai penulis novel Juminem Dodolan Tempe? dua siswa kelas XI SMA. Teknik uji validitas data yang digunakan adalah triangulasi teori dan triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahap yakni persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel Juminem Dodolan Tempe? karya Tulus Setiyadi mengandung sebelas poin stereotip perempuan diantaranya: perempuan sebagai sosok yang pasif, patuh, menghormati, bergantung, perempuan keluyuran dianggap tidak tahu aturan, perempuan yang sudah menikah memiliki banyak tugas, perempuan tidak lebih cakap dalam bekerja dibanding laki-laki, perempuan yang tidak bisa menjaga martabatnya dicap negatif, perempuan yang memiliki hubungan dengan suami orang dianggap tidak bermoral, perempuan tidak mau diajak hidup susah. Lalu nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel JDT yaitu nilai religius, nilai jujur, nilai kerja keras, nilai kreatif, nilai mandiri, nilai rasa ingin tahu, nilai tanggung jawab, nilai bersahabat atau komunikatif, nilai peduli sosial, nilai cinta damai. Novel Juminem Dodolan Tempe? memiliki bahasa yang mudah untuk dipahami siswa serta jalan cerita yang tidak terlalu rumit. Oleh karena itu, setelah dilakukannya analisis dan triangulasi sumber dengan informan, dapat ditarik kesimpulan bahwa novel Juminem Dodolan Tempe? relevan dan dapat digunakan sebagai alternatif bahan ajar apresiasi sastra Jawa pada jenjang SMA.

Kata kunci: stereotip perempuan, nilai pendidikan karakter, bahan ajar, novel Jawa.