Indonesia berdasarkan data dari Kementrian PUPR tahun 2017 terjadi kasus kecelakaan kerja di sektor konstruksi sebesar 32% setiap tahun. Untuk mengatasi peningkatan kecelakaan kerja, maka diperlukan penerapan K3. Namun, penerapan K3 secara konvensional tidak dapat menjamin kesehatan dan keselamatan yang memadai selama konstruksi. Salah satu teknologi yang menyediakan alat untuk mengidentifikasi situasi berbahaya di industri konstruksi adalah BIM (Building Information Modeling). Dengan demikian, studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan bentuk skema dalam pengintegrasian BIM dengan K3 pada fase konstruksi untuk meminimalisasi kecelakaan kerja di proyek konstruksi.

Metode delphi digunakan untuk mencapai tujuan yang akan diteliti. Diperoleh 10 variabel dan 3 bentuk skema berdasarkan studi literatur BIM dengan K3. Pada putaran pertama dilakukan penyebaran kuesioner yang melibatkan sebanyak 34 responden ahli BIM. Hasil putaran pertama diolah untuk mendapatkan nilai IR (Interquartile Range), standar deviasi, CV (Coefficient of Varians), dan persen setuju. Selanjutnya putaran kedua delphi dilakukan dengan responden dan uji statistik yang sama seperti pada putaran pertama. Setelahnya dilakukan wawancara terstuktur yang melibatkan narasumber ahli BIM di Indonesia untuk memvalidasi keabsahan penelitian. Uji statistik yang diperoleh dari kedua putaran selanjutnya dilakukan perbandingan nilai CV. Perbandingan  nilai CV dari 10 variabel pengaruh dan 3 bentuk skema diperoleh nilai di bawah 0,2 maka dari itu, tidak ada putaran ketiga delphi.

Melalui 10 variabel penelitian pengaruh BIM dengan K3 pada fase konstruksi, diperoleh variabel tertinggi yang dipilih ahli BIM sebesar 97,06% yaitu variabel Pengamatan Keselamatan dan Validasi Desain dan variabel Komunikasi Keselamatan. Selain itu, pada penelitian ini memperoleh 3 bentuk skema implementasi BIM dengan K3 pada fase konstruksi. Dari ketiga skema yang digunakan dalam penelitian, memperoleh hasil adanya modifikasi ulang atas dasar analisis yang dikembangkan oleh narasumber ahli BIM. Hasil yang paling banyak disetujui ahli BIM sebesar 79,41% yakni implementasi skema UAV (Unmanned Aerial Vehicle) terhadap BIM dengan K3.