×
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan media sosial TikTok terhadap civic disposition siswa generasi Z di SMP Negeri 1 Jenawi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Kriteria populasi dalam penelitian ini adalah siswa Generasi Z berusia 12-16 tahun dan pengguna aktif TikTok selama satu tahun dengan populasi yang didapat sebanyak 409 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling menggunakan Yamane oleh Issac dan Michael, kemudian penentuan sampel tiap kelas menggunakan stratifield proportional random sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 76 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dengan uji validitas menggunakan uji product moment sedangkan uji reliabilitas menggunakan uji Kuder Richardson (KR 20) untuk angket penggunaan media sosial TikTok dan uji Cronbach Alpha untuk angket civic disposition siswa Generasi Z. Uji prasyarat analisis adalah uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov Sminrnov dan uji linieritas. Data dianalisis dengan menggunakan prosedur analisis regresi linier sederhana. Hal ini ditunjukkan dengan persamaan analisis regresi sederhan dengan Y = 47,646 + (-0,210). Konstanta sebesar 47,646 artinya apabila penggunaan media sosial TikTok tersebut bernilai 0, maka civic disposition siswa generasi Z naik sebesar 47,646. Koefisien dari variabel penggunaan media sosial TikTok bernilai negatif sebesar -0,210 yang berarti apabila penggunaan media sosial TikTok mengalami kenaikan sebesar 1 poin, maka hasil hitung tingkat civic disposition siswa generasi Z mengalami penurunan sebesar 0,210. Nilai signifikansinya pada uji-t adalah 0,000 < 0>civic disposition siswa Generasi Z di SMP Negeri 1 Jenawi sebesar 25,1?ri besaran hasil tes koefisien determinasi. Artinya, pengaruh negatif dimaksud jika penggunaan media sosial TikTok mengalami peningkatan maka civic disposition siswa semakin menurun. Sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi untuk siswa agar cerdas dan bijak dalam memilah konten yang dibuat maupun ditonton di TikTok. Selain itu, untuk orang tua dan guru diharuskan memberi pengawasan dan kontrol untuk memastikan siswa memilah dan memilih konten yang positif serta membatasi waktu penggunaan TikTok kepada siswa.