UMKM memiliki peran yang penting dan strategis dalam perekonomian nasional. Pencapaian UMKM yang maksimal tidak terlepas dari kinerja UMKM. Perlu adanya kerja sama antar UMKM dalam meningkatkan kinerja yang bisa dilakukan melalui pendekatan klaster. Klaster mengelompokkan usaha kecil dan menengah berdasarkan jenis dan lokasi komoditas. Purbalingga sebagai salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki banyak UMKM. UMKM dalam klaster yang berbeda ini memiliki tingkat kinerja yang berbeda. Perbedaan kinerja menjadi suatu permasalahan yang harus diselesaikan supaya kinerja UMKM di Purbalingga memiliki tingkat kinerja yang setara. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi kinerja UMKM dan faktor yang paling menentukan kinerja UMKM.

Metode dasar penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian yaitu di Kabupaten Purbalingga karena pada kabupaten ini terdapat banyak sekali UMKM. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda.

Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja UMKM Agribisnis pada Klaster UMKM di Purbalingga adalah pengetahuan dan keterampilan dengan nilai sig 0,002, ketersediaan modal dengan nilai sig 0,001, jiwa kewirausahaan dengan nilai sig 0,000, jejaring usaha dengan nilai sig 0,000, dan modal sosial dengan nilai sig 0,008, sedangkan variabel pengembangan SDM tidak berpengaruh dengan nilai sig 0,141. Faktor yang paling menentukan dari semua variabel adalah jejaring usaha dengan nilai signifikan sebesar 0,000 dan koefisien 0,832. Jejaring usaha menjadi sangat penting karena pelaku UMKM dalam bisnisnya perlu menjalin relasi yang baik dengan pihak eksternal seperti pemasok, konsumen, dan mitra. Kesimpulannya faktor yang mempengaruhi kinerja UMKM Agribisnis pada Klaster UMKM di Purbalingga adalah pengetahuan dan keterampilan, ketersediaan modal, jiwa kewirausahaan, jejaring usaha, dan modal sosial. Terdapat satu variabel yang tidak signifikan yaitu pengembangan SDM. Faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja UMKM pada Klaster UMKM Agribisnis di Kabupaten Purbalingga adalah jejaring usaha. Saran yang dapat diberikan yaitu cara memperkuat jejaring usaha adalah memperbanyak relasi dengan sering mengikuti kegiatan yang relevan terhadap usahanya, aktif pada kegiatan klaster, memiliki sikap ramah dengan semua orang, dan berkomitmen dengan mitra. Bagi pemerintah lebih optimal dalam memberikan kegiatan untuk pelaku UMKM dan harus mendata ulang UMKM mana saja yang masih aktif. Saran Bagi klaster supaya menjalankan program kerja sesuai dengan rencana awal dan diaktifkan kembali klaster. Saran bagi pelaku UMKM untuk lebih aktif lagi jika ada kegiatan dari pemerintah